SuaraKaltim.id - Bencana tanah longsor terjadi di Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru pada Senin (26/9/2022) malam, sekitar pukul 23:00 Wita. Hingga Selasa (27/9/2022) petang kemarin, dikabarkan masih ada korban yang tertimbun.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh KanalKalimantan.com--Jaringan Suara.com, diperkirakan ada sekitar 15 orang menjadi korban, 6 orang ditemukan dalam keadaan selamat dengan beberapa korban mengalami luka-luka, dan 6 orang korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, serta 3 orang masih belum ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, Al Amrad, pada Selasa malam menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di area pertambangan emas rakyat di Desa Buluh Kuning di Kotabaru.
"Dari situ kami langsung melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Kotabaru serta Polres untuk selanjutnya memberangkatkan tim ke lapangan. Untuk sekarang tim yang berada di lapangan masih berupaya mencapai ke titik lokasi kejadian longsor tersebut, dikarenakan akses menuju lokasi kejadian tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat, dan mengharuskan Tim SAR gabungan berjalan kaki sekitar 5 sampai 6 jam atau menggunakan kendaraan roda dua berspesifikasi khusus kurang lebih memakan waktu 2 sampai 3 jam,” paparnya, dikutip Rabu (28/9/2022) dari sumber yang sama.
Baca Juga: Tim Evakuasi 6 Korban Tewas Akibat Tambang Emas Longsor
Namun, sambungnya karena kondisi mulai masuk malam hari saat itu, serta karena minimnya penerangan, maka pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan kembali pada Rabu ini.
“Untuk korban yang selamat berada di Puskesmas Banian dan Rumah Sakit Marina. Untuk 6 korban selamat di antaranya bernama Hamdah, Murdiah, Isai, Anang Suryadi, Samsul, Arifin dan korban meninggal dunia atas nama Wahid, Padliannoor alias Amang Bali, Inal, Salman, Imis, Norjanah,” bebernya.
Sementara itu, Amri Zuna Kurniawan, Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin mengatakan, guna memaksimalkan pencarian korban, pihak Basarnas memberangkatkan 2 tim sekaligus.
Tujuannya, untuk membantu proses evakuasi di lapangan dari Pos SAR Kotabaru dan Unit Siaga SAR Batulicin untuk bergabung dengan BPBD Kotabaru dan Polres Kotabaru.
“Menjadi harapan korban yang masih belum ditemukan dapat segera dievakuasi,” kata Amri.
Baca Juga: Apa yang Perlu Diketahui dari Tambang Emas Milik Lukas Enembe?
Untuk diketahui sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kotabaru, Hendra Indraya mengatakan, pihaknya bersama tim lain dari Polres Kotabaru, Kodim 1004, Satpol PP dan lainnya berupaya menuju titik terjadinya longsor.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Bos Antam "Happy" di Tengah Ketidakpastian Ekonomi, Naiknya Harga Komoditas Jadi Berkah
-
Aksi Tolak Tambang di Halmahera Timur Berujung Tembakan Aparat, 3 Warga Jadi Korban
-
Ahli Waris Terverifikasi, Kemensos Siap Salurkan Santunan Korban Tanah Longsor di Pesantren Gontor
-
AS Juga Protes Kebijakan Hilirisasi Nikel Warisan Jokowi
-
BUMN Semen Ini Reklamasi 109 Hektare Lahan Pascatambang
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Saya Sudah Sering Katakan, Liga Indonesia Harus...
- Selamat Datang Penyerang Keturunan! 2 Tak Perlu Naturalisasi untuk Bela Timnas Indonesia U-23
- 10 Aplikasi Penghasil Uang Resmi Didukung Pemerintah Bisa Cuan Jutaan Rupiah
- 3 Bek Asing Jago yang Bisa Direkrut PSM Makassar untuk Gantikan Yuran Fernandes
- Alhamdulillah Elkan Baggott Tak Jadi Pergi
Pilihan
-
Bawaslu Rohil dan Kuansing Disidang Kode Etik, Dugaan Tak Netral hingga Politik Uang
-
Tempo Scan Kecipratan Proyek Prabowo, Bakal Bangun 1.000 Dapur Makan Bergizi Gratis Dilahan Miliknya
-
Mobil Listrik BYD Seal Terbakar di Palmerah, BYD Indonesia Lakukan Investigasi
-
6 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaik Mei 2025, Harga cuma Rp 2 Jutaan
-
Pungli ke Pedagang Kaki Lima, Warga Kampung Baru Diciduk Anggota Polsek Pasar Kliwon
Terkini
-
Rezeki Mengawali Pagi, Buruan Klik Amplop DANA Kaget Hari Ini
-
Kumpulan DANA Kaget Terbanyak Hari Ini: Segera Cek Nomor HP Kamu, Rugi Nggak Dapat Saldo Gratis!
-
Putusnya Jalur Vital SamarindaBalikpapan, Warga Minta Solusi Cepat
-
Kritik Dibalas Serangan Data, Pengamat: Demokrasi Kita Sedang Terancam
-
BRI dan Holding Ultra Mikro Layani 182 Juta Nasabah Lewat Ekosistem Inklusif