SuaraKaltim.id - Dalam seminggu terakhir, isu kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia menjadi pembicaraan hangat yang ramai menjadi perbincangan warga.
Kondisi tersebut dinilai seolah mengalihkan isu kebijakan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang mengecewakan pendukungnya dalam beberapa waktu terakhir.
Pengamat Politik Ray Rangkuti mengemukakan, kemunculan kembalinya Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ke Tanah Air justru menarik kembali pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah kecewa dengan kebijakan pemerintah.
Kebijakan rezim Jokowi yang menuai protes yakni revisi Undang Undang KPK dan disahkannya Undang Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law Cipta Kerja.
"Bagi pemerintah kepulangan HRS (Habib Rizieq Shihab) penting justru, pertama untuk menarik kembali simpul pendukungnya yang terlanjur kecewa dengan setidaknya dua kebijakan sebelumnya revisi UU KPK dan pengesahan UU Cipta kerja," ujar Ray saat dihubungi Suara.com, Jumat (13/11/2020).
Kedua, Ray menilai kedatangan Rizieq justru berdampak pada semakin solidnya pendukung Jokowi yang sempat melemah lantaran kebijakan revisi UU KPK dan pengesahan UU Cipta Kerja.
"(Kehadiran Habib Rizieq Shihab) menyolidkan pendukung utama Jokowi yang selama beberapa bulan ini melemah karena berbagai kebijakan Jokowi sebelumnya," ucap dia.
Kemudian ketiga, Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) itu menyebut kembalinya Rizieq Shihab justru mengalihkan isu desakan pencabutan UU Cipta Kerja kepada isu lain.
"(Kembalinya Rizieq) mengalihkan isu tuntutan Cipta Kerja ke isu Islam vs Negara. Dan Jokowi akan menampuk dukungan dari kalangan moderat Islam," tutur Ray.
Baca Juga: Balasan Pengacara Habib Rizieq ke Nikita Mirzani: Artis Jorok Akhlak
Selain itu, Ray mengatakan bagi aktor pendukung Jokowi yang lain, kehadiran Rizieq justru memperkuat posisi 'tawar' masing-masing di lingkaran Jokowi.
"Bagi aktor pendukung Jokowi yang lain, HRS bisa jadi kawan dalam rangka memperkuat posisi masing-masing di lingkaran Jokowi," kata Ray.
Sementara kata Ray, posisi Rizieq sendiri yang tetap menjaga jarak dengan Jokowi justru memberi efek bagi popularitas dan ketokohannya.
"HRS menjadi figur utama untuk mereka yang memilih posisi berbeda dengan Jokowi. Dan tentu kharisma ini akan luntur jika HRS memilih posisi sebaliknya," ucap dia.
"Dengan melihat keuntungan masing-masing aktor ini, maka rekonsiliasi mereka malah akan mengaburkan keuntungan ini," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
Terkini
-
IKN Dibuka Lebar untuk Dunia: Basuki Tegaskan Komitmen Investasi Sehat dan Berkelanjutan
-
BMKG Ingatkan Kaltim: Kemarau Basah Bisa Picu Karhutla dan Krisis Air
-
Seno Aji Tegaskan FKDM sebagai Mitra Strategis Jaga Keamanan Wilayah
-
Revisi UU IKN Mengemuka, DPRD Kaltim: Jangan Gegabah Ubah Aturan!
-
Ketika Elpiji Harus Diantar dengan Ketinting: Cerita Distribusi Energi di Mahulu