SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota Balikpapan mempertimbangkan melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir hari ini (29/1/2021), dikarenakan kasus positif Covid-19 masih tinggi.
"PPKM dilanjutkan sebab kasus positf Covid-19 masih ada di kisaran 100-200 kasus per hari. Satgas menyiapkan rancangan aturan pembatasan aktivitas masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 lebih luas lagi," demikian papar Wali Kota Rizal Effendi selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara.
Dalam rancangan ini, menurutnya, aktivitas warga dibatasi sampai dalam kawasan lingkungan rumah masing-masing. Pembatasan juga diberlakukan di perkantoran.
"Di lingkungan rumah misalnya, orang dilarang keluar rumah pada waktu-waktu tertentu," ungkap Wali Kota.
Baca Juga: Kabupaten Lebak Tambah Daftar 41 Kasus Positif Covid-19
Aturan ini akan ditegakkan tim gabungan, tim yang selama ini sudah menegakkan aturan warga harus mengenakan masker bila beraktivitas di luar rumah.
Secara lebih khusus, tim akan mengawasi pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala (OTG) yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Wali Kota Rizal juga menyampaikan bahwa sedang dipertimbangkan untuk memberi kelonggaran bagi pelaku usaha. Hal ini disebabkan keluhan masyarakat tentang pembatasan waktu usaha yang membuat mereka mengalami penurunan penghasilan.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Iwan Wahyudi, juga menyebutkan hal keluhan warga itu.
"Terutama pedagang yang karena sifat produknya, baru buka sore hari," jelas Iwan Wahyudi.
Baca Juga: PPKM, Pelaku Usaha di Kota Tangerang Menjerit, Omzet Turun 90 Persen
Termasuk di kelompok ini adalah para pedagang makanan seperti warung makan pinggir jalan, martabak, atau roti bakar, yang terdampak paling berat.
"Mereka biasa mulai persiapan berjualan pukul empat sore, baru berjualan pukul lima sore. Dengan PPKM, mereka harus tutup pukul 21.00, padahal biasanya lewat tengah malam baru tutup," tukasnya.
"Jadi harus ada jalan tengah, sebab ekonomi juga harus diselamatkan," tandas Iwan Wahyudi.
Yaitu hanya melayani pesan-antar atau beli-bungkus saja, ujarnya, barangkali bisa dipertimbangkan. Jadi pedagang juga ketat mematuhi protokol kesehatan.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Covid-19 setempat, pada Kamis (28/1/2021) terkonfirmasi positif mencapai 164 kasus baru. Dari jumlah itu, 47 kasus OTG dan 23 di antaranya dari kontak erat.
Berita Terkait
-
Kemenkes RI Buka Suara Soal Varian Covid-19 Baru di Singapura, PPKM Bisa Kembali Berlaku?
-
Terjadi 271 Kasus Positif Covid-19 Dalam Sepekan, Dua Pasien Meninggal Dunia di Bulan Desember
-
Rayakan Lebaran Tanpa PPKM, Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H
-
Cerita Deka Sempat Nakal Jadi Sopir Travel Gelap saat PPKM, Kini Bisa Bawa Pemudik Secara Legal
-
Wanti-wanti Ketua DPR saat Arus Mudik; Minta Pemerintah Urai Kemacetan, Masyarakat Waspada Penularan Covid
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Motor Brebet dan BBM Aneh, DPRD Kaltim Desak Pertamina Tanggung Jawab
-
BRI Bantu UMKM Fashion Lokal Unjuk Gigi di Pasar Dunia
-
Dividen Rp31,4 Triliun Menanti, Jangan Lewatkan Cum Date BBRI 10 April 2025!
-
Kebun Raya Unmul Dirusak Tambang Ilegal, Netizen: Unmul, Tunjukkan Taringmu!
-
3,2 Hektare Hutan Pendidikan Unmul Rusak, Kampus Minta Gakkum Bertindak