SuaraKaltim.id - Seorang siswi SMA yang kerap menggembalakan sapi ditemukan tak bernyawa di semak-semak kebun milik orang tuanya. Mirisnya, saat ditemukan celana yang dipakai korban sudah melorot hingga betis.
Saat ditemukan, jasad siswi SMA berinisial MB (18) tersebut sudah penuh luka. Diketahui, korban tinggal bersama orang tuanya di Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Menurut YB, orang tua korban, seperti biasa MB menggembalakan ternak sapi milik mereka pada Rabu (24/2/2021) siang sekira pukul 13.00 WITA. Namun hingga pukul 16.00 WITA korban tak kunjung pulang.
Sang ayah yang cemas dengan keberadaan sang putri pun mencarinya hingga malam, namun tak kunjung ditemukan. YB mencari anaknya dibantu ketua RT dan sejumlah warga sekitar hingga pukul 23.00 WITA.
Akhirnya, pencarian pun dihentikan apalagi malam itu cuaca hujan cukup lebat. Ketika keesokan harinya, Kamis (25/2/2021) sekitar pukul 09.30 WITA, tetangga korban, Yakob Pong (50) dan Niko Oktokene (50) terkejut melihat sosok MB sudah tak bernyawa dalam semak rerumputan.
Lantaran takut, Yakob dan Niko langsung memberitahukan kepada Ketua RT untuk memastikannya. Sontak penemuan ini menggegerkan warga, karena kematian korban dianggap tak wajar.
Apalagi, saat korban ditemukan, posisi celana pendek warna merah yang digunakannya sudah diturunkan ke betis. Sementara jaket hitam dan baju warna hitam garis abu sudah dinaikkan ke dada bagian atas.
Selain itu, di lokasi kejadian ditemukan barang milik korban berupa sendal jepit milik ayah korban yang digunakan korban. Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke polisi di Polsek Kupang Barat dan Polres Kupang.
Kapolsek Kupang Barat Ipda Sadikin mengungkapkan, ada dugaan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap korban. Lantaran ditemukannya luka di tubuh korban dan juga bagian bawah tubuhnya terbuka.
Baca Juga: Polisi Periksa Saksi Kasus Kematian Pelajar Diduga Korban Pemerkosaan
“Ada juga luka tusuk di leher bagian kiri, lebam hitam di perut, lebam hitam di lutut kanan dan lebam hitam di lutut kiri,” katanya seperti dilansir Digtara.com-jaringan Suara.com.
Sementara itu, Penyidik Polsek Kupang Barat dan Satuan Reskrim Polres Kupang kembali ke lokasi penemuan mayat pada Jumat (26/2/2021). Dipimpin Kasat Reskrim Polres Kupang AKP Novi Posu petugas memeriksa sejumlah saksi.
“Kita masih telusuri dan interogasi beberapa saksi,” ujarnya pada Jumat (26/2/2021).
Penyidik diketahui baru memeriksa saksi-saksi yang pertama kali menemukan korban serta ketua RT. Sedangkan orang tua korban belum diperiksa karena masih menunggu selesainya acara pemakaman.
Hingga kekinian, polisi mengantongi hasil visum luar dan masih mencari barang bukti terkait kasus ini. Sementara itu, Kapolsek Kupang Barat Ipda Sadikin mengemukakan, hingga kini masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit.
“Kita menunggu hasil otopsi dari rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Setelah 10 Tahun Rehabilitasi, Dua Orang Utan Kalimantan Menetap di Suaka IKN
-
Tak Bertentangan dengan GratisPol, Beasiswa Kutim Tuntas Punya Dasar Hukum Kuat
-
IKN Butuh Penyangga Sehat, PPU Targetkan 28 Persen Sampah Berkurang 2025
-
Karantina Sertifikasi Ratusan Udang dan Lobster Tujuan Jakarta
-
TKD Terpangkas Rp 650 Triliun, Ekonom Unmul Ingatkan Kaltim Harus Lebih Mandiri