SuaraKaltim.id - Sejak pandemi Covid-19, menggunakan masker menjadi salah satu bagian dari pelaksanaan protokol kesehatan. Terbaru, tim ilmuwan dari Denmark mengungkap, manusia membuang 129 miliar masker penutup wajah di seluruh dunia setiap bulannya. Artinya, itu sama dengan sebanyak 3 juta masker penutup wajah dibuang per menit.
Tim ilmuwan memaparkan potensi ancaman kerusakan lingkungan jika masker dibuang dengan sembarangan tanpa pengelolaan dengan serius.
Masker penutup wajah sekali pakai terbuat dari serat mikro plastik yang tidak dapat terurai secara hayati. Ketika rusak, bahan itu akan menjadi partikel mikro dan nano yang masuk ke ekosistem.
Pada akhirnya, partikel tersebut akan terbawa ke sungai, danau, dan lautan yang berdampak pada kehidupan laut.
Baca Juga: Terbanyak di Kepri, Kasus Covid-19 di Tanjungpinang Bertambah 20 Pasien
Ketika terurai di lingkungan, jenis masker penutup wajah tersebut dapat melepaskan lebih banyak plastik berukuran mikro, dengan proses yang lebih mudah dan lebih cepat dari plastik curah seperti kantong plastik.
"Dengan meningkatnya laporan tentang pembuangan masker yang tidak tepat, sangat penting untuk mengenali potensi ancaman lingkungan ini dan mencegahnya menjadi masalah plastik berikutnya," tulis para ilmuwan dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal ilmiah Frontiers of Environmental Science & Engineering.
Namun, para ahli belum dapat menghitung dampak yang ditimbulkan oleh masker penutup wajah, dan cara tepat untuk mengatasi polusi masker ini.
"Seperti sampah plastik lainnya, masker sekali pakai juga dapat menumpuk dan melepaskan zat kimia dan biologi berbahaya, seperti bisphenol A, logam berat, serta mikro-organisme patogen," kata Elvis Genbo Xu, ahli toksikologi lingkungan, dikutip Suara.com dari Metro, Senin (22/3/2021).
Untuk mengantisipasi kemungkinan dampak merugikan tidak langsung pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Para ahli memberikan beberapa saran.
Baca Juga: Tambah 1.474 Pasien, Jumlah Kasus Corona Jakarta Capai 372.057 Orang
Pertama, menyarankan setiap kota dan desa setempat untuk menyiapkan tempat sampah khusus masker penutup wajah sekali pakai agar dapat dikumpulkan dengan aman.
Kemudian, petugas kebersihan harus membuat pedoman standar yang ketat untuk mengelola limbah masker.
Kedua, masyarakat harus segera beralih dari membeli masker penutup wajah sekali pakai menjadi masker penutup wajah berbahan kain yang dapat dicuci dan digunakan kembali.
Terakhir, produsen masker harus memprioritaskan pengembangan masker yang dapat terurai secara hayati sehingga limbah masker ini tidak menjadi bom waktu untuk lingkungan.
Berita Terkait
-
Tak Hanya China, Kasus Virus HMPV Juga Dilaporkan Melonjak di Malaysia
-
Guru Besar FKUI Tegaskan HMPV di China Tidak Sama dengan Covid-19
-
Ciri-Ciri Seseorang Terserang Virus HMPV, Mirip COVID-19?
-
3 Rekomendasi Foot Mask yang Ampuh Bikin Kulit Kaki Mulus dan Lembab
-
Ini Gejala HMPV yang Mewabah di Tiongkok, Disebut-sebut Mirip Covid-19
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Bela Timnas Belanda
- Rieke Diah Pitaloka Kritik Hakim Eko Aryanto Pakai Suara KH Zainuddin MZ: Anjing Setia ke Pemberi Daging
- Hacker Anonymous Siap Bongkar Korupsi Jokowi, Netizen: Gibran dan Kaesang Bantu Bapak!
- End Game, Uang Donasi Agus Salim Rp1,3 Miliar Disalurkan ke Korban Bencana Alam
- Mahfud MD Dibuat Gerah dengan Etika Sandra Dewi di Persidangan Harvey Moeis: Kalau Bergembira...
Pilihan
-
Dikabarkan Bakal Dipecat, Shin Tae-yong: Mohon Dukungan...
-
3 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik Januari 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik Januari 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 128 GB Terbaik Januari 2025
-
Tugu Pesut Rp 1,1 Miliar di Samarinda Dinilai Gagal Wakili Fauna Khas Kaltim
Terkini
-
Gugatan Pilgub Kaltim: Pengamat Sebut Peluang Isran-Hadi Masih Terbuka
-
Rp 28,9 Miliar Terbuang? Jalan Alternatif Merdeka-Pelita 3 Samarinda Putus Setelah 10 Bulan
-
Tugu Pesut Samarinda Picu Pro-Kontra dari Warga, Wali Kota Andi Harun: Seni itu Subjektif
-
Presiden Prabowo Diusul Resmikan Proyek Strategis IKN Sebagai Magnet Investor
-
Tugu Pesut Rp 1,1 Miliar di Samarinda Dinilai Gagal Wakili Fauna Khas Kaltim