SuaraKaltim.id - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memantau para distributor dan pedagang agar tidak memainkan harga. Saat Ramadhan ini, KPPU juga memantau harga bahan pokok di Kota Balikpapan.
Kepala Kanwil V KPPU Balikpapan, Hendry Setyawan mengatakan, sesuai dengan tupoksi KPPU di daerah itu juga punya kewajiban terkait pemantauan harga bahan pokok.
“Jadi tidak selama bulan puasa saja, kami rutin setiap mingguan melaporkan perilaku bahan pokok wilayah kerja kanwil 5 yang ada di Kalimantan,” ujar Hendry Setyawan, Rabu (14/4/2021) dilansir dari Inibalikpapan.com, jaringan Suara.com.
Hendry menambahkan, KPPU memantau perilaku harga.
Baca Juga: Perpanjangan SIM Online Sudah Bisa di Samarinda, Kukar, dan Balikpapan
“Apabila ada perilaku harga yang naik tiba-tiba, tidak ada kendala dari suplai permintaan stabil itu akan menjadi indikator kami untuk melakukan penelitian lebih mendalam di lapangan,” kata Hendry.
Seperti diketahui Pulau Kalimantan itu daerah konsumsi, jarang komoditas mencukupi kebutuhan khususnya di wilayah Kaltim, kebanyakan didatangan dari luar daerah, sehingga dari sisi KPPU lebih mudah melihatnya dari sisi distribusi.
“Kalau misalkan daerah barang-barang yang didatangkan dari luar daerah itukan bisa kita pantau dari titik keluar masuknya baik pelabuhan dan bandara,” kata Hendry.
Selama ini pergerakan harga komoditas pangan yang diamati ini cenderung stabil, bahkan untuk beberapa komoditas itu cenderung mendekati penurunan contohnya pada harga cabai rawit.
“Cabai rawit yang sempat mengalami kenaikan signifikan tembus Rp 110 ribu perkilogram di minggu ketiga Maret, tetapi ketika mendekati april sudah mulai menurun di awal April jadi Rp 88 ribu perkilogram,” sebutnya.
Baca Juga: Naik Rp 6.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 930.000 per Gram
“Mudah-mudahan bulan puasa kali ini tidak ada kenaikan harga yang signifikan dan kebutuhan masyarakat kepada bahan pokok masih terkecukupi,” tambahnya.
Terkait pemantauan harga, dari data-data yang didapat di lapangan akan selalu diolah setiap hari dan dilaporkan, termasuk cabai rawit itu sempat mengalami kenaikan di Maret lalu.
“Kami langsung koordinasikan dengan daerah penghasil di Sulawesi dan dapati informasi ada gangguan disuplainya, karena panen yang gagal sehingga suplainya sedikit,” ujarnya.
Banyak permasalah kenaikan harga khususnya produk holtikultura semacam bawang merah, cabai rawit, sayur mayur kendalanya bukan karena permainan jalur distribusi tapi karena hambatan di suplai.
“Produk holtikultura itu susah disimpannya, dan tidak bisa disimpan lama beda kayak telur, beras dan gula yang harga justru cenderung stabil karena bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Update Harga Honda Supra X 125 FI per November 2024: si Irit BBM dengan Desain Ciamik
-
Redmi K80 Pro: Snapdragon 8 Elite, Layar 2K 120Hz, Harga Terjangkau
-
Promo JSM Indomaret Scanharga 8-13 November 2024, Diskon Super Hemat!
-
Mobil Pick Up Bekas Mulai Rp45 Jutaan! Cek Spesifikasi dan Harga Terbaru November 2024
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas