SuaraKaltim.id - Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia kian tak terkendali. Bahkan lonjakan demi lonjakan terus terjadi usai libur lebaran tahun ini. Lantaran itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mulai pertimbangkan untuk meniadakan libur panjang.
Pertimbangan tersebut saat ini sedang dipikirkan masak-masak, lantaran Indonesia kerap mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan usai liburan.
"Jadi kami memang sedang mempertimbangkan agar sebaiknya kita tidak ada lagi libur panjang. Karena begitu ada libur panjang, selalu diikuti oleh kenaikan kasus Covid-19," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny B Harmadi dalam diskusi KPCPEN-FMB9 pada Kamis (17/6/2021).
Tak hanya itu, dia juga meminta masyarakat kembali berdisiplin mematuhi protokol kesehatan. Dia mengingatkan, warga jangan abai, sebab Pandemi Covid-19 belum terkendali.
Dikemukakannya, lonjakan kasus yang terjadi saat ini, karena faktor perilaku masyarakat yang abai prokes selama libur Hari Raya Idul Fitri kemarin.
"Ketika mobilitas naik, kepatuhan protokol kesehatannya turun. Inilah pemicu utama meningkatnya kasus. Kita sebenarnya pernah berhasil menurunkan kasus pada Februari 2021, dari 176.500 lebih menjadi 87,662 kasus aktif karena kepatuhan protokol kesehatan naik dan mobilitas penduduk turun," ucapnya.
Namun, dia memastikan hingga saat ini belum ada keputusan resmi pemerintah yang mewacanakan meniadakan libur panjang.
Hingga saat ini, pemerintah masih mengandalkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro sebagai 'jurus' tangani pandemi yang kian melonjak.
Sementara itu, influencer kesehatan, Tirta Mandira Hudhi, yang dikenal dengan Dokter Tirta, menyarankan pemerintah untuk mempersiapkan fasilitas kesehatan di tingkat pertama.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Terulang, Satgas Covid-19 Pertimbangkan Menghapus Libur Panjang
"Jadi edukasi bukan dari dokter lagi tapi dari kader-kader kesehatan di posyandu-posyandu. Kader-kader ini harus kita tingkatkan untuk mengedukasi kesadaran masyarakat mengenai penyakit menular seperti Covid-19 ini,” ucap Tirta.
Dia juga mendesak pemerintah untuk mempercepat proses komunikasi, khususnya klarifikasi melawan hoaks agar masyarakat tercerahkan.
“Kebanyakan yang mengklarifikasi biasanya teman teman tenaga kesehatan juga. Saat ini sedang kita usulkan agar hoaks-hoaks ini bisa diklarifikasi dengan segera,” ungkapnya.
Pandemi Covid-19 di Indonesia telah menginfeksi 1.937.652 orang Indonesia, kini masih terdapat 120.306 kasus aktif, 1.763.870 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 53.476 jiwa meninggal dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              CEK FAKTA: Puan Minta Kejagung Tak Zhalimi Koruptor
 - 
            
              CEK FAKTA: Surat Terbuka Diaspora Belanda untuk Prabowo
 - 
            
              Dari APBN ke KPBU, Pembangunan IKN Didesain Efisien dan Terintegrasi
 - 
            
              Judi Online Diduga Jadi Pemicu, Kematian Briptu A Guncang Internal Polri
 - 
            
              Misteri Kematian Briptu A di Aspol Samarinda, Polisi Telusuri Dugaan Bunuh Diri