Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 17 Juli 2021 | 20:57 WIB
Papan promo khusus bagi aparat dan pemerintah untuk bayar tiga kali lipat dari harga normal di Atitud Coffee, Kota Malang, Jatim. [Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia]

"Orang tua saya sendiri juga PNS. Terus kakak itu Nakes (tenaga kesehatan). Mereka punya penghasilan tetap. Ekonomi mereka stabil. Sementara kalau aku bagaimana? Jadinya sekalian itu minta bansos UMKM itu diubah diksinya jadi ngasih promo tiga kali harga normal," ungkapnya.

Kekecewaan Cahya terkait PPKM karena merasa ada ketidakadilan karena harus tutup jam 20.00 WIB dan dilarang dine in.

Menurutnya, penerapan pembatasan aktivitas warga saat ini hanyalah permainan diksi saja. Seperti halnya lockdown, PSBB dan akhirnya berubah menjadi PPKM Darurat.

"Tanggal 12 lalu kita juga kena gerebek. Itu teguran aja. Susahnya minta ampun. Orang sepi nggak ada pengunjung juga. Dapat tiga hari buka PPKM. Semua rencana awal modal berantakan," keluhnya.

Baca Juga: Promo Satire, Kedai Kopi di Malang ini Patok Harga Tiga Kali Lipat untuk Aparat dan PNS

"Setiap hari per cup itu cuma bisa dihitung jari. Ini kita mau disuruh full take away. Kita mau nyiapain take away gimana, belum ada yang tahu kafe kita. Paling cuma teman-teman yang punya ruko saja," ucapnya.

Load More