Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 28 Juli 2021 | 05:28 WIB
Pekerja memeriksa suhu Envirotainer. Berisi vaksin Covid-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, (12/7/2021).ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

SuaraKaltim.id - Antibodi Covid-19 dari vaksin Sinovac akan menurun hingga di bawah ambang batas utama. Penurunan itu terjadi setelah enam bulan penyuntikan dosis kedua. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian di China.

Peneliti China melaporkan, temuan dari studi sampel darah pada orang dewasa sehat, berusia antara 18 hingga 59 tahun.

Untuk itu, pemberian booster - atau suntikan vaksin dosis yang ketiga, dipercaya bisa kembali meningkatkan antibodi.

Hasil penelitian itu memang baru diterbitkan Minggu (25 Juli) ini. Akan tetapi peninjauan dari rekan sejawat belum dilakukan.

Hasil penelitian, untuk peserta yang menerima dua dosis dengan jeda dua atau empat minggu terpisah, masing-masing hanya 16,9 persen dan 35,2 persen, yang masih memiliki tingkat antibodi penetralisir di atas ambang batas.

Dua kelompok tersebut melibatkan lebih dari 50 peserta. Penelitian pun dilakukan dengan memberikan dosis ketiga vaksin Sinovac kepada 540 peserta.

Setelah peserta diberikan vaksin booster, enam bulan pasca dosis kedua, antibodinya kembali meningkat sekitar tiga sampai lima kali lipat. Peningkatan antibodi tersebut, mulai terlihat setelah hari ke-28 imunisasi.

Penelitian itu dilakukan oleh para peneliti di otoritas pengendalian penyakit di Provinsi Jiangsu, pihak Sinovac, bersama institusi Tiongkok lainnya.

Para peneliti memperingatkan pula, bahwa penelitian tersebut, tidak menguji efek antibodi terhadap varian yang lebih menular.

Oleh sebab itu, direkomendasikan penelitian lebih lanjut untuk menilai durasi antibodi setelah suntikan ketiga.

Load More