SuaraKaltim.id - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. dr. Zubairi Djurban, Sp. PD., mengatakan seseorang juga bisa mengalami efek samping usai disuntik vaksin kosong.
Oleh sebab itu, ia menekankan, injeksi intramuskular atau otot, seperti pada vaksinasi Covid-19, harus dilakukan oleh tenaga profesional.
"Karena ada risiko yang menyertai. Kalau gelembung udara suntikan kosong itu masuk ke otot, kemungkinan bisa menyebabkan nyeri, tapi sedikit. Namun, tetap saja orang yang disuntik vaksin kosong ini harus dipantau," kata Prof. Zubairi, dikutip dari tulisannya di Twitter yang disadur Suara.com, Rabu (11/8/2021).
"Baiknya, mereka diperiksa kembali satu sampai empat hari kemudian setelah disuntik palsu itu. Meskipun kemungkinan dampaknya tidak akan terlalu buruk juga jika suntikan kosong itu masuk ke otot," imbuhnya.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin COVID-19 Belum Jadi Syarat Aktivitas bagi Warga Depok
Menanggapi kasus suntik vaksin kosong yang dilakukan oleh salah seorang relawan tenaga kesehatan (Nakes) di Pluit, Prof. Zubairi mengatakan peristiwa itu harus diselidiki dengan jelas. Ia mempertanyakan apakah ada kemungkinan nakes kelelahan atau justru motif lain seperti penimbunan dosis vaksin.
"Saya penasaran dengan jumlah suntikan nakes itu dalam satu hari, ketika melakukan suntikan palsu. Yakni 599 orang. Jika proses satu penyuntikan adalah 5 menit, maka butuh 2.995 menit atau hampir 50 jam. Pasti nakesnya kelelahan melakukan 500-an suntikan hanya dalam satu hari," tuturnya.
Ia menambahkan, yang perlu menjadi perhatian juga apakah peristiwa itu tidak terjadi di satu tempat saja. Prof. Zubairi menyarankan perlu dicari tahu kemungkinan berapa orang yang pernah mendapat suntikan-suntikan vaksin kosong tersebut.
"Sehingga kita bisa tahu jumlah riil yang belum terproteksi vaksin," katanya.
Untuk memastikan apakah telah divaksinasi dengan benar, Prof. Zubairi membagikan tips sebagai berikut:
Baca Juga: Ahli Desak Anak-Anak Perlu Vaksin Covid-19, Ini Negara yang Sudah Mulai Vaksinasi!
- Vaksin harus dikeluarkan dari botol di depan penerima vaksin.
- Nakes menunjukkan dosis sebelum menyuntik.
- Jika memungkinkan, penerima vaksin harus melihat apakah nakes benar-benar memasukkan vaksin.
- Minta diperlihatkan jarum suntik kosong setelah penyuntikkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Jurnalis Asing Review Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Isi Lauknya Jadi Sorotan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
-
QJMotor Cito 150 Diperkenalkan di Jakarta Fair, Motor Sport Mini dengan Transmisi Matic
-
Pemain Keturunan Yogyakarta Bisa Langsung Gabung Timnas Indonesia U-20 Tanpa Naturalisasi
Terkini
-
10 Desain Rumah Subsidi Minimalis Modern, Gaya Estetiknya Bisa Bikin Tetangga Iri!
-
5 Rekomendasi HP Murah 1 Jutaan RAM 8 GB Bebas Ngelag, Kamera 50 MP!
-
Rebutan Saldo! Ini Bocoran 5 Link DANA Kaget Terbaru
-
5 Warna Cat Dapur Elegan dan Mewah, Sedang Tren 2025!
-
Masih Ada Sisa Saldo Gratis Dana Kaget Siang Ini Sebesar Rp257 Ribu, Cepat Klaim