SuaraKaltim.id - Seperti biasa, saat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sudah dekat, akan ada penjual bendera yang berbondong-bondong menjajakkan dagangannya. Keberadaan mereka pun gampang untuk dicari, yah mereka biasanya menggelar bendera-bendera jualannya di pinggir jalan.
Dari Sang Merah Putih mereka mencari secercah rejeki untuk dibawa pulang ke kampung halaman. Seperti yang dilakukan Hilman. Menjelang hari jadi Bumi Pertiwi, ia menjual bendera beserta umbul-umbul di Jalan Pahlawan, Samarinda.
Katanya, jualan seperti ini bersifat musiman, dan tidak dibarengi dengan keuntungan yang pesat. Bendera dan umbul - umbul yang dijualnya pun memiliki harga bervariasi.
Untuk bendera jumbo dibandrol dengan harga Rp 300 ribu. Lalu untuk bendera ukuran sedang dihargai Rp 25 ribu hingga Rp. 55 ribu.
Ia mengaku, masa pandemi seperti sekarang membuat penghasilannya turun drastis. Terlebih aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang diperpanjang. Kerugian yang ia alami sampai 60 persen.
"Sepi sekali dimasa pandemi seperti ini. dari tanggal 20 Juli saya jualan, sampai sekarang bendera yang laku hanya beberapa saja, biasanya seminggu sebelum 17 Agustus, dagangan sudah habis semua," ungkapnya kepada Suarakaltim.id, Minggu (15/8/2021).
Ia berjualan dari pagi, hingga malam hari. Tujuannya tak lain, ingin mendapatkan keuntungan tambahan.
"Kadang laku, kadang gak ada yang laku, saya jualan sampai jam 9 Malam," sambungnya.
Ia mengaku, di 2019 lalu dirinya bisa mendapatkan keuntungan dalam penjualan bendera sebesar Rp 1,5 juta. Namun, di tahun ini, ia meprediksi dirinya hanya mendapatkan keuntungan paling besar hanya Rp 500 ribu.
Baca Juga: Album Checkmate ITZY Susul Catatan Manis BLACKPINK dan aespa
Kendati demikian, ia berharapa agar masa pandemi ini bisa segera teratasi. Hingga akhirnyaa perekonomian di Indonesia bisa segera pulih.
"Ya semoga lah bisa kembali normal lagi keadaan Indonesia. Gak kayak gini terus. Kasian kami yang hanya pedagang musiman seperti ini," harapnya.
Hal senada disampaikan Juan Wijaya. Pria usia 29 tahun ini mengaku ada perubahan omzet pendapatan dimasa pandemi.
Pria asal Kota Bandung ini menyatakan sebelum Covid-19, dari awal Juli hingga 17 Agustus keuntungan yang didapatkan bisa Rp 100 juta.
"Sekarang susah, cuma bisa (dapat) untung Rp 20 jutaan, hampir 80 persen hilangnya," ujarnya.
Juan berjualan di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar). Untuk harga juga beragam. Dari bendera dengan ukuran 1x80 meter dipasang tarif senilai Rp 120 ribu. Kemudian, 1x50 meter diberi harga Rp 65 ribu, 1x20 meter seharga Rp 40 ribu, dan ukuran 90 cm Rp 25 ribu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Pemkot Bontang Perketat Pengawasan Pasar Usai Kasus Pungli di Loktuan
-
Pemkab PPU Percepat Penyelesaian Hak Warga Terdampak Proyek Penunjang IKN
-
Piutang Rp 280 Miliar Kaltim Diseret ke Meja Hijau, Rudy Mas'ud Angkat Bicara
-
Kaltim Optimistis Kembali Masuk Daerah Terbaik dalam Penilaian KIP 2025
-
CEK FAKTA: Video Mualem Disebut Balas Bobby Nasution Soal Razia Pelat BL