SuaraKaltim.id - Pengguna nama domain kode negara (.id) per 31 Juli 2021 mencapai 534.876, menurut Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).
Angka ini membuat posisi Indonesia lebih unggul dari Vietnam dengan nama domain .vn yang selama ini mendominasi ASEAN.
Sebagai perbandingan, menurut situs resmi mereka pengguna nama domain Vietnam .vn per 31 Juli 2021 berjumlah 531.672.
Berarti, Indonesia menyalip Vietnam dalam penggunaan nama domain kode negara tersebut.
Baca Juga: Cara Membuat Email dengan Domain Sendiri, Terlihat Lebih Profesional
Gunawan Tyas Jatmiko selaku Deputi Bidang Pengembangan Bisnis, Marketing dan Kerjasama PANDI, menyatakan capaian ini bukan perkara mudah ditambah efek pandemi yang membuat daya beli masyarakat menurun drastis.
Dilansir dari Antara, Senin (16/8/2021), diperlukan strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan domain .id agar tetap bisa tumbuh signifikan.
"Seperti prediksi kami sebelumnya bahwa di Q3 (kuartal 3) kami yakin akan bisa menyalip .vn dan ternyata terbukti, saat ini .id menjadi juara di ASEAN dengan mengalahkan .vn," kata Gunawan, dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu.
Dari 13 jenis domain .id yang dikelola PANDI, peringkat domain terbanyak masih dipegang oleh .id dengan raihan 205.846, kemudian my.id di posisi kedua dengan 119.738 dan terakhir co.id dengan 110.335.
Wakil Ketua Pengembangan Bisnis, Marketing dan Kerjasama PANDI, Heru Nugroho, mengatakan bahwa apa yang sudah diraih PANDI saat ini, tidak lepas dari penetrasi kolaborasi dengan mitra penjualan melakukan kegiatan online maupun offline untuk meluaskan brand awareness nama domain .id.
Baca Juga: Pandi: Pengguna Domain .id Sudah Capai 500.000
"Kami juga bekerjasama dengan mitra di luar bidang IT, sehingga menjadikan PANDI dan .id-nya dikenal luas tidak hanya di kalangan IT, namun dikenal oleh seluruh stakeholder, lembaga kebudayaan dunia, UNESCO yang ikut mempromosikan ke ranah internasional sehingga bisa menaikkan citra positif yang berimbas pada peningkatan jumlah pengguna nama domain .id," kata Heru.
Data pertumbuhan nama domain se-ASEAN per Desember 2020 dengan urutan peringkat, pertama Indonesia, kemudian Malaysia, Vietnam, Singapura dan Thailand, dan terlihat bahwa peningkatan signifikan berasal dari nama domain Indonesia (.id).
Pertumbuhan domain .id mencapai 37,9 persen pada tahun 2020, hal ini menjadikan nama domain .id menjadi nama domain yang paling agresif pertumbuhannya di ASEAN.
Hal ini juga menjadikan CCTLD dengan pertumbuhan tertinggi di dunia di tahun 2020 menurut data lembaga Riset Eropa, Council of European National Top-Level Domain Registries (CENTR).
Heru mengaku senang berada dalam persaingan domain CCTLD antarnegara-negara di ASEAN, apalagi pertumbuhan domain .vn selama ini mendominasi ASEAN.
"Persaingan sehat ini bisa menjadikan kami PANDI terpacu untuk lebih giat lagi dalam mengelola domain .id danakhirnya kita bisa menyalip Vietnam dan saat ini kita menjadi juara dengan capaian jumlah pengguna domain tertinggi di ASEAN," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ditemukan 26.675 Phising Domain .id selama Tiga Bulan Pertama 2023
-
PANDI: Jumlah Nama Domain .ID Tertinggi di Asia Tenggara
-
Indonesia Kena 7.988 Serangan Phishing di Q3 2022, Sektor Keuangan Jadi Target Utama
-
Belum Bayar Sewa, Situs presiden.go.id Tak Bisa Dibuka
-
Apa Itu Model MVC di Laravel? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas