SuaraKaltim.id - Hasil pelacakan aplikasi PeduliLindungi membuat gempar publik. Pasalnya aplikasi besutan pemerintah itu berhasil mendeteksi ada 3.839 orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih beraktifitas dan berkeluyuran di beberapa fasilitas umum.
"Diluncurkan baru sebulan, sudah ada 29 juta yang melakukan check in dengan PeduliLindungi, tetap saja ada 3.839 orang yang masuk kategori hitam," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dilansir dari Suara,com, Senin (13/9/2021).
Ia mengatakan, aplikasi yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) itu mencatat 3 ribu orang tersebut terdeteksi positif saat memasuki pusat perbelanjaan, 43 orang terdeteksi saat berada di bandara, 63 orang saat menumpang di kereta api, dan 55 sisanya saat masuk ke restoran.
"Orang-orang ini adalah yang sudah teridentifikasi positif Covid-19 yang harusnya diam di rumah atau diisolasi berpusat. Dengan demikian, kita bisa melacak mereka dan memastikan mereka segera kita ambil dan kita lakukan karantina," ucapnya.
Baca Juga: Pemerintah Kembali Longgarkan PPKM, Bioskop dan Tempat Wisata Boleh Buka
Menurutnya, aplikasi itu membagi kriteria seorang pengunjung di fasilitas umum ke dalam empat indikator warna. Hita, umtuk pengunjung positif Covid-19 atau yang mengalami kontak erat dengan pasien. Merah untuk orang yang belum menerima vaksin Covid-19.
Kemudian kuning, bagi orang yang sudah menerima satu kali vaksin atau berstatus sebagai penyintas kurang dari tiga bulan serta tak ada bahwa yang bersangkutan positif dan berkontak erat dengan pasien.
Terakhir hijau, bagi orang yang sudah menerima dua dosis vaksin dan tidak ada hasil tes positif maupun kontak erat dengan pasien Covid-19.
"Hitam itu artinya positif Covid-19, tapi masih jalan-jalan," katanya.
Lebih lanjut, aplikasi PeduliLindungi dibangun dengan menghubungkan sistem big data Kemenkes yang diberi nama New All Record (NAR). Dimana hal itu berisi rekaman data masyarakat yang menjalani pemeriksaan tes cepat PCR ataupun antigen pada fasilitas kesehatan (Faskes) yang bekerjasama dengan Kemenkes.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Masih Naik, Luhut Tegur Pemprov Jawa Tengah
"Kita juga pastikan bahwa semua vaksin yang disuntikkan itu pasti masuk ke dalam Aplikasi PeduliLindungi dan kita memahami ada beberapa yang saat disuntik tapi tidak masuk sertifikatnya. Sekarang kita sudah memberikan call center khusus juga website khusus, email khusus. Itu bisa diperbaiki," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Telkom Mau Bikin Aplikasi Khusus untuk Pantau Program Makan Bergizi Gratis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Pemprov Kaltim Usulkan 4 Lokasi Sekolah Rakyat, Ini Daftarnya!
-
BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Banjir Rob di Kaltim Saat Lebaran
-
Tol IKN Beroperasi, Pemudik Roda Empat di Pelabuhan Kariangau Justru Meningkat 181 Persen
-
Arus Mudik Meningkat, 33 Bus AKAP Beroperasi dalam Sehari di Terminal Samarinda Seberang
-
Banjir Bandang di Berau, Pemprov Kaltim Salurkan Bantuan Logistik untuk Sembilan Desa Terdampak