SuaraKaltim.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama gugus tugas sekolah memastikan pelaksanaan belajar mengajar langsung atau PTM yang berlangsung sudah 3 pekan berjalan aman, lancar tanpa menimbulkan cluster sekolah.
“Alhamdulillah tidak ada kluster Covid-19 di sekolah. Arahan kita kepada gugus tugas sekolah bukan hanya konsentrasi pada saat anak-anak berada di dalam area sekolah, tapi ikut mengawasi pada saat anak-anak keluar dari area lingkungan sekolah,” kata Kepala Disdikbud Kota Balikpapan Muhaimin, dilansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Rabu (3/11/2021).
Menurutnya, selama pelaksanaan PTM berlangsung gugus tugas sekolah sudah melaksanakan tugas dan fungsinya, untuk melaksanakan proses dengan baik.
Hanya saja hasil evaluasi pada saat pulang sekolah ditemukan anak-anak masih berkumpul dan kadang-kadang tidak menggunakan masker.
”Adapula, berkumpul karena belum dijemput orang tuanya. Itu evaluasinya,” ucapnya.
Walaupun PTM di Kota Balikpapan berjalan dengan aman dan terkendali dengan penanganan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Akan tetapi, belum ada petunjuk untuk melakukan penambahan waktu pembelajaran di sekolah.
Mengingat, Balikpapan yang masuk dalam algomerasi masih berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di level II.
“Nanti kalau kami berada di PPKM level I, kami akan minta izin dulu kepada walikota selaku ketua gugus Covid untuk ditambah jam belajarnya atau persentasenya,” tandasnya.
Apabila PPKM berada di level I, skema PTM yang akan dilakukan diantaranya persentase kehadiran peserta didik disekolah menjadi 75 persen yang sebelumnya 50 persen. Lanjutnya, waktu pembelajaran untuk tingkat SD menjadi 2,5-3 jam sebelumnya dua jam.
Baca Juga: Aksi Joget Massal Jadi Viral, PTM di SMAN 1 Cisolok Sukabumi Disetop
Sedangkan tingkat SMP menjadi 3,5 jam dari awal mula tiga jam. Kemudian, pembelajaran PTM dilakukan seminggu dua hari menjadi seminggu tiga kali.
Meski pun, memang masih ada wali murid yang menginginkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran secara daring. Seperti diketahui, pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan berupaya untuk mencegah penularan Covid 19 kepada para pelajar tingkat SMP dengan memberikan vaksinasi.
“Pelajar SMP di Kota Balikpapan yang tidak melakukan vaksinasi dikarenakan usia belum 12 tahun mencapai 500 peserta didik. Kemudian, dengan alasan faktor tertentu untuk tidak mau divaksin sebanyak 200 orang. Kami lakukan pendekatan (dengan alasan faktor tertentu) kepada keluarganya untuk segera melakukan vaksin,” ungkapnya.
Ia menghimbau, walaupun Balikpapan berada pada PPKM level II seperti yang disampaikan walikota tidak boleh terlalu eforia.
“Tolong kepada para orang tua dan satuan pendidikan tetap melaksanakan panduan pembelajaran tatap muka yang saat ini berada di PPKM level 2,” imbuhnya.
Ditambahkan, nanti kalau situasi Balikpapan sudah mendekati normal atau sudah turun pada PPKM level 1, tentu akan ada edaran lagi dari dinas kepada satuan pendidikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
-
3 Mobil Bekas Nissan 60 Jutaan: Kabin Lapang, Desain Elegan Tak Lekang Waktu
-
Hujan Ringan Guyur Samarinda, Waspada Hujan Petir di Pontianak dan Banjarmasin
-
3 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik untuk Keluarga: Kabin Senyap, Mesin Bertenaga