Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 29 November 2021 | 18:15 WIB
Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Insiden kapal kandas yang memuat penumpang asal Bontang menuju Mamuju, pada Minggu (28/11/2021) kemarin seharusnya menjadi alasan Pelni segera membuka pelayaran Bontang-Mamuju. 

Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina, mendesak agar pemerintah segera menyediakan lajur pelayaran ini. Sebab, selama ini, kapal angkutan yang melayani pelayaran ke Mamuju dari Bontang menggunakan kapal tak layak.

"Dari kejadian ini, harusnya pemerintah sudah mengambil langkah sigap. Memang selama ini angkutan dari sana (Mamuju) ke Bontang kurang layak ditumpangi penumpang," ungkapnya melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (29/11/2021).

Ia mengatakan, mobilitas warga Bontang ke Mamuju cukup tinggi. Selama ini, mereka menumpangi perahu dari pelabuhan rakyat di Tanjung Laut.

Baca Juga: Hilang 4 Hari, Tubuh Awak Kapal Pengangkut Rokok Ilegal Ditemukan Mengambang

Perahu yang sedianya tak layak ditumpangi. Namun, karena tak ada pilihan lain, warga mau tak mau menumpangi kapal tersebut. 

"Cobalah pemerintah ini buka mata, kasian masyarakat kalau begini. Kita inginkan masyarakat itu diberikan pelayanan yang wajar lah," keluhnya. 

Saat ini, ia dan rekan se-komisinya di DPRD Bontang tengah melobi Direktorat Lalu Lintas Angkatan Laut, Kementrian Perhubungan (Kemenhub) agar memberi izin pelayaran Bontang - Mamuju. 

Terbaru, layanan penyeberangan itu sisa menunggu izin saja. Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan juga sudah memberi sinyal positif. 

"Mengajak Dinas Perhubungan, DPRD Bontang, mudah-mudahan ada sinyal" ungkapnya.

Baca Juga: Diterjang Ombak, Kapal Penumpang 126 Orang Rute Mamuju-Bontang Kandas

Ia pun berharap, pemerintah memberikan atensi khusus agar masyarakat segera menikmati operasional kapal cepat Bontang-Palu-Mamuju.

"Kalau bisa pemerintah punya perhatian untuk kapal ini segera ada," tandasnya.

Load More