SuaraKaltim.id - Sebanyak tujuh wilayah rukun tetangga (RT) di Desa Karang Jinawi Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), terendam banjir. Bencana alam itu akibat hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut pada Rabu (12/1/2022) dini hari.
"Banjir di Desa Karang Jinawi disebabkan hujan lebat pada dini hari tadi, atau sejak pukul 03.00 hingga 05.00 Wita," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU Nurlaila, menyadur dari ANTARA, di hari yang sama.
Akibat hujan lebat tersebut kemudian sungai di Karang Jinawi meluap. Sehingga air hujan yang seharusnya dapat mengalir ke sungai, namun tertahan karena sungainya juga meluap.
Dia mengatakan, banjir di Karang Jinawa dan di Kecamatan Sepaku umumnya, bukan merupakan banjir yang lama. Karena dalam beberapa jam, banjir yang mulai sejak pukul 05.00 Wita, disebut akan mulai surut.
Dia juga mengungkapkan, sebelumnya telah ada peringatan dini dari BMKG berturut-turut dari pukul 18.05 dan 01.00 wita, menyatakan, akan terjadi hujan sedang ke lebat dan angin kencang di kawasan Sepaku pada Selasa hingga Rabu. Semua pihak diminta waspada terhadap dampaknya.
Dia membeberkan, tujuh RT di Karang Jinawi yang terendam banjir adalah RT 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan RT 08. Satu-satunya RT yang kawasannya tidak terendam banjir adalah RT 07.
Dia merinci, di RT 01 terdapat enam rumah yang terdampak dengan tinggi muka air (TMA) antara 10-30 cm, RT 02 terdapat lima rumah terdampak dengan TMA dalam rumah 10-50 cm dan di halaman rumah antara 70-100 cm.
Di RT 03 hanya ada satu rumah terdampak dengan TMA dalam rumah 40 cm dan di halaman rumah 100-150 cm, RT 04 terdapat 2 rumah terdampak dengan TMA dalam rumah 10-20 cm dan di halaman rumah antara 30-50 cm.
Dia melanjutkan, tim di lapangan yang sampai saat ini melakukan penanganan antara lain Kepala Desa Karang Jinawi dan aparaturnya, Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat, Ketua RT di wilayah masing-masing, relawan, dan warga.
Baca Juga: Banjir Tak Ditangani, Warga Sukatani Bekasi Demo di Tengah Genangan Air
"Kemudian RT 05 ada tiga rumah dengan TMA dalam rumah antara 15-20 cm dan di halaman rumah antara 40-50 cm. Rata-rata kondisi TMA di halaman rumah antara 50 cm - 1 meter, di dalam rumah antara 30-40 cm dan secara umum saat ini cenderung turun," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
BMKG Prediksi Hujan Tinggi, BPBD Siapkan Skenario Darurat di Kaltim
-
Skor Integritas Merosot, Kutim Tegaskan Komitmen Perbaiki Tata Kelola
-
Kukar Pangkas Anggaran Seremonial demi Pembangunan dan Sinergi dengan IKN
-
Mahulu Gaet Akademisi Rumuskan Kebijakan Hijau Berkelanjutan
-
Pemkot Samarinda Mediasi Tunggakan RSHD, Nilai Utang Capai Rp 30 Miliar