Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 26 Januari 2022 | 21:11 WIB
Kepala Bulog Divre Kaltimra, Arrahim Karimullah. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Pemerintah saat ini terus melakukan upaya agar harga minyak goreng mengalami penurunan di masyarakat. Mengingat kenaikan harga ini cukup mempengaruhi harga lainnya. 

Alokasi minyak goreng untuk Bulog Kaltimra dari Kemendag mengalami kenaikan 3 kali lipat. Semula 200 ribu liter di 2021 menjadi 600 ribu liter di tahun ini.

Kepala Bulog Divre Kaltimra, Arrahim Karimullah mengatakan, isu kenaikan harga komoditi dari awal tahun sudah sering seperti beras, cabe, sudah biasa terkait masalah distribusi.

“Sedangkan untuk minyak goreng, terkait itu kami sudah dapat alokasi, tapi masih menunggu eksekusinya seperti apa, kali ini programnya dipimpin langsung kementerian perdagangan dan tidak memberikan eksklusif kepada bulog,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga: Pemerintah Jangan Anak Tirikan Pegadang Pasar Tradisional yang Miliki Stok Minyak Goreng Lama

“Termasuk kepada pedagang ritel modern, perintah lewat Aprindo kepada pedagang ritel dengan harga Rp 14 ribu,  tapi gak tahu pertanyaan berikut dengan pasar traisional dengan ritel modern,” sambungnya. 

Apalagi rencana Menteri Perdagangan menerapkan satu harga Rp14 ribu semua merek, baik itu kemasan botol, plastik, hal inilah yang sedang ditunggu.

Pada 2021, Bulog Kaltimra mendapatkan alokasi 200 ribu liter minyak goreng. “Tahun ini sekitar 600 ribu liter alokasi. Naik 3 kali lipat. Tapi kita masih menunggu datang. Pada 2021 realisasi 200 ribu liter itu kemarin kan pandemik gak bisa masif, ” ujarnya.

Sementara itu, terkait beras pada tahun 2022 itu masih penanganan Bulog, kalau pencatatan harga di Bulog untuk Kaltimtara sekitar Rp 9.950 perkilo, sementara untuk di Balikpapan bisa di atas Rp10 ribu. 

“Kami sekarang lagi koordinasikan dengan Dinas Perdagangan yang jadi catatan mereka itu apa, kita tidak bisa  menurunkan, tapi mendekati dengan harga di pasar, kita mulai itu dulu, apakah sudah sama dengan pencatatan kita, paling bisa menurunkan harga di pasar,” tutupnya.

Baca Juga: Duh! Subsidi Minyak Goreng Rp14 ribu Per Liter, Tak Bisa Dirasakan Warga di Banjarnegara

Load More