SuaraKaltim.id - Bupati Nonaktif Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud (AGM) disebut menjadi korban politik dari Partai Demokrat atas kasus korupsi yang menetapkan dirinya sebagai tersangka. Pernyataan itu disampaikan oleh kakak kandung dari AGM, Yuliana Mas'ud ketika berlunjung menemui sang adik di Rumah Tahanan Negara (Rutan) KPK di Gedung Merah Putih.
Pernyataannya itu bahkan viral di media sosial (Medsos) Instagram. Salah satu akun informasi lokal @penajamterkini_net mengunggah sebuah artikel dengan judul "Keluarga Klaim Bupati PPU Abdul Gafur Korban Politik Partai Demokrat".
Berdasarkan keterangan tulis yang diberikan admin akun tersebut, Yuliana Mas'ud mengklaim adiknya itu tak pernah bermasalah apapun di lingkungan pemerintah.
Bahkan sekali lagi ia menegaskan bahwa adiknya itu hanyalah korban partai politik yang membuatnya duduk dan menjabat sebagai orang nomor satu di Benuo Taka.
"Pasti dia [Abdul Gafur] sudah [jadi] korban partai politik menurut kami. Kalau untuk masalah pemerintahan, beliau tidak ada masalah," ujarnya, dikutip dari penjelasan tertulis admin akun tersebut.
Berulang-ulang nama Partai Demokrat ditegaskan Yuliana sebagai pihak paling bebrtanggung jawab soal kasus AGM.
"Partainya Demokrat," jawabnya menegaskan kembali soal pihak yang paling bertanggung jawab soal proses hukum adiknya.
Dari keterangan admin, menurut Yuliana masalah yang menyeret AGM dilatarbelakangi soal kegiatan musyawarah daerah (Musda) di Benua Etam. AGM sendiri merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Balikpapan.
Untuk diketahui dirinya mencalonkan diri sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim, berduel dengan Irwan Fecho. Namun sebelum duel itu selesai, ia ditangkap KPK atas kasus dugaan suap.
Baca Juga: Tok! AHY Tetapkan Emil Dardak Ketua Partai Demokrat Jatim
"Dia [Abdul Gafur] berada di gedung ini karena masalah musda Demokrat kemarin, sementara dari pemerintahan tidak ada masalah beliau itu," kata kakak dari AGM itu, juga dikutip dari keterangan tulis @penajamterkini_net.
Lantas, Yuliana ingin meminta KPK untuk memberikan keadilan bagi sang adik. Khususnya soal proses hukum yang masih di tahap penyidikan.
Dia memohon kepada pimpinan KPK, lalu meminta agar sang adik bisa memberikan kesaksian yang sangat jelas terkait kasus yang dijalani adik dari Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud tersebut.
"Kami mohon sekali agar pimpinan KPK memberikan keadilan seadil-adilnya buat adik kami, karena kami keluarga besar juga sangat mendukung pak Gafur untuk memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya mengenai kasus yang dia jalani saat ini," ucapnya.
Masih dari keterangan tertulis akun informasi tersebut, Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra juga memberikan tanggapan.
Ia menegaskan, Partai Demokrat tak terlibat dalam kasus dugaan suap yang dilakukan AGM. Ia menyebut pula kasus itu masih diproses oleh KPK.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
9 Mobil Bekas 3 Baris di Bawah 100 Juta: Tangguh dan Irit, Suku Cadang Melimpah
-
6 Skincare Korea yang Aman dan Bagus, Terbaik Menyesuaikan Kebutuhan
-
6 Mobil Matic Bekas 50 Jutaan, Desain Modern dengan Segala Kepraktisannya
-
6 Mobil Matic Bekas yang Ideal untuk Pemula: Praktis, Efisien dan Bertenaga
-
Samarinda Masuk Peta Ekspansi Ritel ASICS di Indonesia