Scroll untuk membaca artikel
Bella | Bagaskara Isdiansyah
Sabtu, 02 April 2022 | 20:17 WIB
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais. [Bagaskara Isdiansyah/hasil bidik layar]

SuaraKaltim.id - Isu tentang perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu nampaknya mulai membuat gerah Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais.

Secara gamblang dan terang-terangan, Amien menilai Presiden RI Joko Widodo sebagai pemimpin yang tak berkompeten, dan tak tahu kapan harus mundur dari jabatan.

Tak sampai di situ, Amien bahkan menganggap rezim saat ini sebenarnya dikuasai oleh dua orang yakni Presiden Jokowi dan Menteri koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Menurut Amien Rais, keduanya hendak menguasai Indonesia untuk kepentingan sepihak tapi melalui jalur konstitusional.

Baca Juga: Amien Rais: Jokowi - Luhut Baiknya Tanya ke Psikolog, Apa Menderita Narsistik dan Megalomania?

"Jadi, tidak bisa lain, kesimpulan saya adalah, Jokowi ini itu selain tidak kompeten sebagai pemimpin yang saya tulis dalam risalah kebangsaan saya, juga tidak tahu kapan dia harus mundur," kata Amien melalui siaran di kanal YouTube Amien Rais Official, Sabtu (2/4/2022). 

Amien berpendapat, pemimpin yang baik itu harus tahu persis kapan harus mundur dari jabatan. Dalam konstitusi atau UUD 1945 sudah diamanatkan masa jabatan seseorang sebagai kepala negara dibatasi hanya dua periode.

"Tapi sekarang mau dipaksakan supaya ada sidang MPR khusus untuk membuat Pokok-Pokok Haluan Negara. Kemudian nanti arahnya mengubah secara sangat ugal-ugalan. Lebih dari itu, sangat jahat, ini luar biasa di luar akal sehat." ungkapnya melansir suara.com

Selain itu, Amien juga menyinggung soal sindrom narsistik dan megalomania pada seorang pemimpin.

Amien berpendapat, narsistik adalah seseorang yang merasa dirinya selalu sempurna. Sementara megalomania adalah seseorang yang merasa dirinyalah yang hebat dan selalu membayangkan sebagai sosok besar.

Baca Juga: Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Diibaratkan Seperti Kepala dan Peci yang Kekecilan

Dirinya mengungkapkan, Jokowi maupun Luhut tampaknya mengidap sindrom-sindrom tersebut.

"Maaf ya saudara Jokowi dan Luhut, Anda berdua ini harus mengaca diri. Tanya ke psikolog yang objektif, apakah kalian berdua itu sedang menderita narsisistik megalomania? Kalau iya, tentu memohon ampunlah kepada Allah, kepada Tuhan, karena ini bisa membawa bahaya luar biasa." katanya.

Load More