SuaraKaltim.id - Wabah penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya merebak di Indonesia. Bahkan Kementerian Kesehan (Kemenkes) mencatat ada 15 kasus di Indonesia kini.
Mayoritas adalah anak usia 1-6 tahun. Penyakit ini telah menyebar ke 5 provinsi di Indonesia. Termasuk di Kaltim dan telah memakan 5 korban jiwa. Sehingga timbul berbagai kekhawatiran sejumlah kalangan.
Di sisi lain, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah mendesak dilakukan guna mengejar ketertinggalan learning loss selama Covid-19. Melihat hal itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian memahami kekhawatiran orangtua terhadap pemberlakuan PTM.
“Tentu hal ini menjadi kekhawatiran bagi kita semua, apalagi orang tua yang anaknya mulai masuk sekolah. Aspek kehati-hatian harus ditingkatkan, namun tidak perlu panik,” ujar politisi Partai Golkar ini, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Senin (16/5/2022).
“Sejauh ini, diketahui bahwa secara umum penularan hepatitis melalui oral-fekal bukan udara seperti Covid-19. Penularan hepatitis diduga melalui tangan, air, makanan, hingga alat makan. Sehingga, PTM masih dapat dilaksanakan selama kebersihan makan dan minum anak terjaga,” jelasnya.
Dia pun kemudian mendesak Kementerian Pendidikkan Kebudayaan Riset dan Tekhnologi (Kemendikbudristek) agar segera lakukan langkah penanggulangan dengan mengeluarkan surat edaran.
“Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran, namun untuk khalayak umum. Oleh karena itu, saya mendesak Kemendikbudristek agar turut mengeluarkan surat edaran langkah pencegahan virus hepatitis khususnya di lingkungan sekolah,” ucapnya.
“Misalnya, sementara waktu, kantin wajib tutup, pelajar wajib bawa bekal, protokol kesehatan seperti cuci tangan dan memakai masker juga harus tetap dilaksanakan di lingkungan sekolah,” imbuhnya.
Anggota DPR daerah pemilihan Kaltim ini berharap vaksinasi hepatitis semakin digalakkan. “Walau vaksin hepatitis telah diwajibkan bagi bayi Indonesia, cakupannya belum maksimal,” sambungnya.
Baca Juga: Belum Ditemukan Hepatitis Akut, Dinkes Lampung Lakukan Hal Ini
“Saya berharap pemerintah menggalakkan vaksin ini lebih massif. Agar tercipta kekebalan jangka panjang,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Setelah 10 Tahun Rehabilitasi, Dua Orang Utan Kalimantan Menetap di Suaka IKN
-
Tak Bertentangan dengan GratisPol, Beasiswa Kutim Tuntas Punya Dasar Hukum Kuat
-
IKN Butuh Penyangga Sehat, PPU Targetkan 28 Persen Sampah Berkurang 2025
-
Karantina Sertifikasi Ratusan Udang dan Lobster Tujuan Jakarta
-
TKD Terpangkas Rp 650 Triliun, Ekonom Unmul Ingatkan Kaltim Harus Lebih Mandiri