SuaraKaltim.id - Tak bisa dipungkiri pasokan daging sapi di Kota Balikpapan masih banyak didatangkan dari luar daerah. Sementara saat ini masih terjadi penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerah asal pasokan sapi. Yakni Pulau Jawa.
Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Heria Prisni mengatakan, untuk saat ini pasokan sapi di Balikpapan hanya ada 1.100 ekor. Sedangkan untuk keperluannya, Balikpapan membutuhkan 3.050 ekor.
“Jadi untuk sapi kita ada kekurangan 1.950 ekor sapi. Biasanya kita datangkan dari Jawa Timur dan Sulawesi, namun sekarang untuk jawa timur sudah di lockdown karena ada terpapar PMK,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (24/5/2022).
Dia menyebut, untuk saat ini sapi dari Sulawesi sudah dibuka, namun sebelum masuk ke Balikpapan di karantina terlebih dahulu selama 14 hari di daerah asal.
Lebih lanjut, setelah dinyatakan sehat baru diperbolehkan masuk ke Balikpapan. Kemudian, sampai di Balikpapan dikarantina lagi sekitar 4 hari sebelum ke pemotongan.
“Sedangkan sapi dari Kasel, Kalteng, Aceh, Jawa Timur, NTB, Jabar dan Jateng tidak boleh sama sekali karena disana sudah ditemukan PMK,” akunya.
Dia menambahkan, karena sapi ini didatangkan oleh pihak swasta kemungkinan harga sapi akan naik. Karena perlu biaya tambahan karantina 14 hari di daerah asal, kemudian di Balikpapan karantina 4 hari.
“Kita sudah koordinasikan lahan punya Balai Karantina ada di Km 13 Karang Joang yang akan dipusatkan disana untuk hewan ternak yang datang dari luar daerah untuk dikarantina,” jelasnya.
“Untuk Kapasitas belum tahu bisa menampung berapa, hanya saja lahan yang disiapkan 2 hektar,” tambahnya.
Baca Juga: Lima Sapi Milik Warga Desa Pasir Jaya Rokan Hulu Terpapar PMK
Katanya, pihaknya sudah meninjau beberapa peternakan yang ada di Balikpapan dan penyakit PMK bisa dilihat dari segi fisiknya seperti suhu tubuh yang sampai 41 derajat celcius tapi tidak ditemukan, adanya sariawan juga tidak ditemukan, pada bagian kuku ada luka.
“Tapi kalau ketemu itu kami minta petani harus rajin memberi makan langsung ke sapinya, karena sapi gak akan mau makan sendiri, ternasuk pemberian vitamin tapi selama dua minggu ini tidak ditemukan PMK di Balikpapan,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Skandal 17 Guru Besar di ULM: Rektor Janjikan Pembenahan Total
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat