Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 29 Agustus 2022 | 18:52 WIB
KPPU Balikpapan monitoring harga telur ayam. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Dalam menyikapi pemberitaan di media terkait kenaikan harga telur ayam di Pulau Jawa, Kanwil V KPPU Balikpapan merespon dengan melakukan peninjauan harga di pasar yang ada di Kota Balikpapan. 

Kanwil V KPPU Balikpapan melakukan pengumpulan data dan informasi kepada beberapa pedagang telur ayam di Pasar Klandasan dan Pasar Pandan Sari.

“Informasi yang didapat dari pedagang, telur ayam yang beredar di Kota Balikpapan dipasok dari Surabaya dan ada juga berasal dari lokal Balikpapan,” ujar Kepala Kantor Wilayah V KPPU Balikpapan, Manaek SM Pasaribu, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Senin (29/8/2022).

“Harga telur ayam di Kota Balikpapan berada dikisaran harga Rp1.900–Rp2.000/butir atau Rp59.000/rak untuk telur yang berasal dari Kota Balikpapan,” akunya.

Baca Juga: Gegara Harga Telur Mahal, Kebutuhan Protein untuk Bansos di Ponorogo Diganti Ikan Segar, KPM: Penginnya Sih Telur

Sedangkan telur yang didatangkan dari Surabaya berada dikisaran harga Rp 2 ribu – 2.100 perbutir atau Rp 62 ribu/rak. Jika dikonversi ke kilogram harga telur berada pada kisaran Rp 29 ribu untuk telur yang berasal dari Kota Balikpapan da Rp 31 ribu untuk telur yang berasal dari Surabaya.

“Harga telur tersebut tidak mengalami perubahan sejak seminggu terakhir. Informasi tambahan yang diperoleh, stok telur ayam sampai saat ini di Kota Balikpapan cukup aman,” imbuhnya.

Kemudian Kanwil V KPPU melakukan tinjauan langsung ke produsen telur ayam di Kota Balikpapan untuk memastikan bahwa tidak terjadinya kelangkaan stok telur ayam serta mendengar keluhan dari peternak guna menjaga kualitas dan kuantitas telur ayam lokal di Kota Balikpapan.  

“Keterangan dari salah satu peternak Telur ayam, bahwa saat ini telur lokal yang beredar di pasar hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar 40 persen, sisanya 60 persen didatangkan dari luar seperti Jawa (Surabaya) dan Sulawesi,” jelasnya.

Dari informasi yang dihimpun faktor yang menyebabkan harga telur ayam mengalami kenaikan yaitu adanya lonjakan harga bibit ayam dan harga pakan ayam. Di mana, kedua variable tersebut didatangkan dari luar Kalimantan seperti dari jawa.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Meledak, Para Pelaku UMKM Dilema

Saat ini, harga telur ayam yang dijual dan diedarkan kepada pengumpul berdasarkan kualifikasi Grade, seperti untuk :

  • Grade A dengan berat 1,8 Kg – 2 Kg/rak dijual dengan harga Rp 54 ribu perpiring (Rp 1.800/butir)
  • Grade B dengan berat 1,7 Kg/rak dijual dengan harga Rp 50 ribu perpiring (Rp 1.700/butir)
  • Grade C dengan berat 1,6 Kg/rak dijual dengan harga Rp 48 ribu perpiring (Rp 1.600/butir)

“Harga tersebut merupakan harga dari produsen, jika tambah dengan biaya angkut biasanya harga naik berkisar Rp1.500-Rp 2 ribu/rak,” ujarnya.

Kantor Wilayah V KPPU akan terus mengawasi dari hulu hingga hilir komoditi telur ayam dan menghimbau agar produsen, distributor dan pedagang eceran tidak menetapkan harga yang eksesif pasca isu kenaikan telur di Pulau Jawa. 

“Jangan sampai Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) mengatur harga jual telur ayam di daerah. Ketika dilakukan sidak dilapangan, sebagian peternak mengaku jika harga yang berlaku merupakan ketetapan dari Pinsa,” jelasnya.

KPPU Kanwil V akan terus memantau kenaikan harga telur ayam khususnya di wilayah kerja Kanwil V serta turun kelapangan melakukan validasi apabila terjadi potensi perlanggaran persaingan usaha tidak sehat. 

“Sesuai dengan UU No.5 Tahun 1999 akan melakukan upaya pencegahan, dan penegakan hukum apabila diperlukan,” pungkasnya.

Load More