Parah! Siswa SLB Teriak Kesakitan Dianiaya, Ditendang hingga Diinjak-injak Pelajar SMA

SuaraKaltim.id - Beredarnya video aksi perundungan atau bullying pelajar SMA terhadap remaja membuat netizen geram. Dalam video yang beredar, seorang pemuda meringis gegara ditendang hingga diinjak-injak siswa SMA.

Aksi bullying itu diduga direkam oleh rekan pelaku dengan menggunakan gawainya. Tak hanya ditendang, pelaku juga terlihat menginjakkan kedua kakinya ke atas punggung korban.

Walhasil, korban pun menangis kesakitan akibat ulah siswa SMA itu. Bukannya menolong, sejumlah rekan pelaku malah tertawa-tawa ketika korban menangis akibat dianiaya.

Berdasar narasi video bullying yang diunggah ulang akun Instagram, @terang_media, Selasa (20/9), disebutkan jika peristiwa itu terjadi di kawasan Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (20/9/2022) kemarin. Disebutkan jika korban bullying itu adalah siswa SLB (sekolah luar biasa).

Baca Juga: Diduga Ambil Uang Bukan Miliknya, Siswa Asal Sidoarjo Tewas Dianiaya Temannya Sendiri

Mencuatnya video bullying terhadap siswa SLB itu menjadi sorotan netizen. Bahkan, rata-rata netizen meluapkan amarahnya menanggapi aksi siswa SMA yang menganiaya remaja diduga berkebutuhan khusus itu.

Saking geramnya, banyak netizen yang menganggap jika tindakan bullying terhadap siswa SLB itu tidak bisa dimaafkan. Netizen lainnya pun menyerukan agar pelaku bullying dalam video itu agar segera dicari.

Selain itu, netizen lain pun menganggap jika aksi bullying anak zaman sekarang lebih mengerikan.

"Anak sekarang kok mainnya ngeri yaa..zmn dulu anak2 sepedaan bareng maen baremg..skrg kok marak aksi bullying," tulis akun @you****.

"Tidak pantas di maafkan," geram akun @m_****.

Baca Juga: Viral Mulut Keluar Busa, Driver Ojol Ini Diduga Minum Racun Serangga Hendak Bunuh Diri

"CARI BOCAHNYA!!!!," timpal akun @rzk*****.

"Pecat dari sekolahnya," kata akun @mit*****.

"Setan alas itu yang nendang, mata nya di di mana??? Kasihan sekali liat smp nangis begitu ini yang unggah post tega bgt," tulis akun @chr****.

Kontributor : Muhammad Indian Rais