SuaraKaltim.id - Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diminta melibatkan daerah asal dalam membahas dan menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Pembahasan dan penyusunan RDTR IKN Nusantara menurut Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Syahruddin M Noor diharapkan bisa bersinergi dengan kebijakan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama Badan Otorita IKN Nusantara tengah membahas RDTR IKN Indonesia baru bernama Indonesia baru tersebut.
Pemkab PPU berharap RDTR yang sedang dibahas dan disusun sesuai harapan warga. Khususnya di Kecamatan Sepaku.
Baca Juga: Pemerintah Minta Masyarakat Beri Masukan Terkait Ibu Kota Baru, Berikut Caranya
Dalam pembahasan dan penyusunan RDTR pemerintah pusat dan Badan Otorita IKN Nusantara harus melibatkan pemerintah kabupaten yang wilayahnya masuk kawasan IKN Indonesia baru.
Pembahasan dan penyusunan RDTR IKN Nusantara melibatkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara , dapat meminimalisir potensi konflik yang mungkin terjadi.
"RDTR IKN Nusantara harus bisa akomodir kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," katanya, melansir dari ANTARA, Selasa (27/9/2022).
Artinya RDTR IKN Indonesia baru tidak ada ketersinggungan dengan pemerintah daerah (Pemda). Jika pembahasan dan penyusunan ada sinergitas dengan kebijakan daerah.
RDTR IKN Nusantara diharapkan sesuai gambaran yang dibutuhkan masyarakat, serta tidak menimbulkan permasalahan yang memungkinkan terjadi ke depan.
Baca Juga: Ibu Kota Baru Diklaim Prioritaskan Pejalan Kaki, Pengendara Mobil Pribadi Paling Bawah
Kegiatan masyarakat lokal, khususnya warga Kecamatan Sepaku.jangan sampai terganggu dengan RDTR IKN Indonesia baru bernama Nusantara.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Budi Arie Kembalikan Dana Haji yang Dipakai buat Bangun IKN
-
CEK FAKTA: Budi Arie Bakal Kembalikan Dana Haji yang Dipakai IKN Rp 700 Triliun, Benarkah?
-
IKN dan PSN: Ambisi Ekonomi Indonesia Dibangun di Atas Tanah Sengketa?
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Pakai Dana Haji untuk Lanjutkan Bangun IKN
-
Cek Fakta: Gibran Sebut Pemerintah Tak Sengaja Pakai Dana Haji, jadi Tidak Berdosa
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Motor Brebet dan BBM Aneh, DPRD Kaltim Desak Pertamina Tanggung Jawab
-
BRI Bantu UMKM Fashion Lokal Unjuk Gigi di Pasar Dunia
-
Dividen Rp31,4 Triliun Menanti, Jangan Lewatkan Cum Date BBRI 10 April 2025!
-
Kebun Raya Unmul Dirusak Tambang Ilegal, Netizen: Unmul, Tunjukkan Taringmu!
-
3,2 Hektare Hutan Pendidikan Unmul Rusak, Kampus Minta Gakkum Bertindak