Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 03 Oktober 2022 | 18:18 WIB
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Seluruh perhatian publik kini tertuju pada peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang. Pasalnya, kericuhan yang terjadi menewaskan ratusan nyawa.

Untuk diketahui, kericuhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. Sanksi dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pun dilayangkan.

Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana memberikan respon atas sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang menurutnya memberatkan. Yah, sanksi itu berupa larangan bermain selama satu musim bagi Arema.

Tangkapan layar. [Instagram/@infokanjuruhan]

Pernyataan Presiden Arema FC itu lantas viral di media sosial (Medsos) Instagram. Salah satu akun informasi yang mengunggah adalah @infokanjuruhan.

Baca Juga: Komposisi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan

Admin dari akun tersebut juga menuliskan keterangan lengkap terkait pernyataan Presiden Arema FC. Tertulis perkataan Gilang yang merasa keberatan dengan sanksi tersebut.

"Sanksi kami tidak bisa bermain lagi home sampai akhir musim, itu sebenarnya sangat memberatkan," katanya, dikutip dari keterangan akun @infokanjuruhan, Senin (3/10/2022).

Dari keterangan tertulis itu juga, Gilang menilai sanksi larangan bermain di Stadion Kanjuruhan terhadap klubnya hingga akhir musim tersebut memberatkan. Bahkan ia merincikan ada 3 hal yang membuatnya merasa berat.

"Pertama, kami tidak bisa mendapatkan pemasukan dari tiket. Yang kedua, sponsor juga pasti akan banyak melakukan komplain, karena ketika kita bermain di laga home banyak sekali aktivasi kegiatan yang dilakukan di sana. Ketiga, ketika kita bermain home, biasanya kami punya pendukung ke-12 yang menjadi semangat ekstra," jelas Gilang yang jugdisadur dari keterangan tulis itu.

Katanya, hukuman dari Komdis PSSI soal tragedi itu sudah cukup membuat klubnya introspeksi dan berubah jadi lebih baik.

Baca Juga: Pelatih dan Pemain Persib Bandung Ungkap Doa untuk Korban Insiden Kanjuruhan Malang

"Larangan hukuman untuk tidak bermain home selama akhir musim itu sebenarnya sudah cukup bagi kami untuk bisa introspeksi dan berubah menjadi baik," katanya lagi.

Namun, ia mengatakan pihaknya masih belum mendapatkan sanksi yang jelas dari Komdis PSSI.

“Ke depan, kami akan meeting lagi bersama, menyikapi sanksi dari Komdis, karena kan kami belum dapat sanksi yang jelas dari Komdis,” ujarnya.

Tanggapan warganet

Warganet yang melihat unggahan itu lantas ramai memberikan tanggapan. Banyak dari mereka yang merasa kesal dan menyayangkan pernyataan Presiden Arema FC tersebut.

"Wess akeh seng mati sek mikiri pemasukan tiket karo sponsor hadehhi," ucapnya.

"Kalaupun kena degradasi ke liga 3 pun menurut gua wajar sih, secera inu bukan tragedi yg sepele.," katanya.

"Ente yaa kadang2. Yaa resiko jd pengusaha bisa rugi.. apa sblmnya belum pernah terpikir kali ya. Ngiranya bakal untung terus.," tuturnya.

"SANKSI Bermain di home sangat berat yg pantas hanya SANKSI AREMA DI BUBARKAN ATAU KE LIGA 3 SAJA ," sambatnya.

"ISEH SUASANA BERDUKA MIKIRI PEMASUKAN? MAS JURAGAN, AKU SEMARANG FANS NDELOK STATEMENT MU SING MUNI TIDAK ADA PEMASUKAN DARI TIKET KOK YO ORA PANTES MBOK OMONGNO PAS POSISI NGENE, MENDING SAMPEAN NGEI SANTUNAN KANGGO KELUARGA KORBAN SING MENINGGAL DUKUNG AREMA (TUKU TIKET NGGO PEMASUKAN MU) #semarangfans #SeMalang," tulisnya.

Load More