SuaraKaltim.id - Turap sepanjang 50 meter patah dan menutupi setengah aliran sungai di RT 29, Kelurahan Api-api, Bontang Utara, tepatnya di kawasan belakang Bank Dhanarta .
Salah seorang warga Ulfi yang tinggal di bantaran sungai mengaku turap itu udah mukai bergeser selama satu tahun kebelakang.
Turap yang dibangun pada 2020 lalu lepas dari pondasi dan tidak lagi dalam posisi utuh. Akibatnya saat air pasang sungai tersebut meluap dan merendam rumah yang sudah ditempati selama 12 tahun.
"Iya itu patah turap nya. Bergesernya sih secara bertahap. Nah sekarang udah ambruk dan menutupi sebagian sungai," katanya melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Tiga Desa di Tegalbuleud Sukabumi Terdampak Banjir, Ketinggian Sampai Lutut Orang Dewasa
Saat terjadi banjir, ketinggian air bahkan mencapai lutut orang dewasa. Sementara di jalan bisa sampai pinggang orang dewasa.
Ulfi yang tinggal bersama suami dan 3 orang anak selalu was-was jija hujan deras melanda Kota Bontang. Pasalnya, sebelum banjir menerjang terlebih dahulu harus mengangkat barang berharganya ke tempat lebih tinggi.
"Iya selama tinggal di sini tidak pernah lepas dari genangan banjir saat air sungai meluap. Ditambah turap patah jadi lebih cepat air masuk ke rumah dari area dapur," sambungnya.
Dari pantauan Klik Kaltim, wilayah turap patah itu berbatasan dengan RT 29 ke RT 08 Kelurahan Api-api. Bahkan menjadi daerah terdampak banjir ketika air sungai meluap.
Kondisi terdampak juga dijelaskan warga setempat Harnu Wiyoto. Menurutnya, bangunan turap ini terlalu miring dan lebih cepat rusak. Karena pondasi tidak bagus saat dibangun.
Baca Juga: Hujan Deras Guyur wilayah Tangerang, Ratusan Kepala Keluarga di Pasar Kemis Terendam Banjir
Dengan kondisi turap yang patah sudah semestinya Pemkot Bontang menyegerakan perbaikan. Apalagi, wilayah ini langganan banjir.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
52 Kasus Serangan Buaya, 9 Nyawa Melayang: Apa yang Terjadi di Kotawaringin Timur?
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
-
Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia, Sekuel tapi Beda Cerita?
-
Kontras dengan Judulnya, Ini Kisah Patah Hati di Lagu Key SHINee 'Easy'
-
Apa Boleh Daerah Aliran Sungai Bersertifikat Hak Milik? Ada Temuan di Jabar
Komentar
Pilihan
-
Kematian Juwita Menggemparkan, Apa Motif Oknum TNI AL?
-
Lahan di IKN Diperebutkan, DPRD PPU Minta Pemerintah Tidak Tutup Mata: Lindungi Rakyat!
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 12 Maret 2025
-
Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 11 Maret 2025
Terkini
-
Di Balik Tragedi Muara Kate: Jejak Hauling, Pembunuhan, dan Suara yang Tak Didengar
-
Menjawab Tantangan IKN, Pemkab PPU Bangun Instalasi Air Bersih 2.000 Liter per Detik
-
Diskominfo Kaltim Gelar Coaching EPSS 2025, Siapkan Perangkat Daerah Hadapi Evaluasi Statistik
-
Pemkot Bontang Targetkan Nol Pengangguran dalam 5 Tahun
-
DANA Kaget 15 April 2025: Begini Cara Dapat Saldo Tanpa Biaya
-
Putus Total! Ini Langkah Cepat Pemprov Atasi Longsor di Jalur Kubar-Mahulu
-
Sidang Lanjutan Kasus Penyerobotan Lahan di Telemow, Jaksa Tolak Eksepsi Terdakwa
-
3,2 Hektare Hutan Pendidikan Unmul Dibuka Tambang, Gakkum LHK Lakukan Penyelidikan
-
Akses Baru ke IKN: PPU Anggarkan Rp 50 Miliar Bangun Jalan Penghubung
-
Klaim Bantuan Kompensasi Motor Rusak di Samarinda: Syarat dan Cara Mudah Mendapatkan Rp 300 Ribu
-
Janji Tinggal Janji? Bengkel Gratis Pertamina untuk Korban BBM Rusak Belum Jelas
-
Cek Link DANA Kaget Hari Ini, 14 April 2025: Tambah Uang Saku Tanpa Ribet!
-
BRI Gelontorkan Rp3 Triliun untuk Buyback Saham
-
Kecelakaan Lalu Lintas di Kaltim Naik Selama OKM 2025, 7 Orang Meninggal
-
Demi Masa Depan Orang Utan, Pulau Suaka Dibangun di Tengah IKN