Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 11 September 2023 | 21:36 WIB
Kain ulap doyo. [Ist]

SuaraKaltim.id - Kain Ulap Doyo merupakan kain tenun tradisional yang berasal dan berkembang di Kalimantan Timur (Kaltim).

Kain ini dikenal dari masyarakat Dayak Benuaq yang mendiami daerah Tanjung lsuy di Benua Etam. 

Lantas bagaimana sejarah dari kain Ulap Doyo?

Dikutip dari laman Kemendikbud RI, sejarah perkembangan tenun tradisional Kain Ulap Doyo ini diperkirakan baru berlangsung pada masa tentara Jepang masuk dan menguasai daerah tersebut. 

Baca Juga: Kenakan Pakaian Adat Dayak saat Kunjungi Pontianak, Topi Verrell Bramasta Bikin Salfok Netizen

Bisa dibilang, kegiatan menenun yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Benuaq di Desa Tanjung lsuy baru berlangsung sekitar abad ke-20.

Ulap doyo artinya adalah daun doyo, daun atau tanaman doyo memiliki serat daun yang kuat sehingga dapat digunakan sebagai benang dan ditenun menjadi kain oleh suku Dayak Benuaq.

Kain ini terkenal unik dan berkualitas bagus karena lebih alami. Hal ini berdasarkan produk kainnya yang bersifat eco-natural.

Adapun, proses pembuatan kaun ini tidak menggunakan bahan kimia. 

Proses produksi kain ini masih menggunakan cara-cara yang alami, pengrajin tenun ini menenun dengan sistem gedogan, tidak menggunakan mesin.

Baca Juga: Tiba di Pontianak, Harisson PJ Gubernur Kalbar Disambut Tradisi Melayu dan Dayak

Alat Tenun

Load More