Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 19 Maret 2025 | 20:10 WIB
Polresta Samarinda terkait kasus miras ilegal dan premanisme. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Polresta Samarinda kembali membekuk puluhan pelaku kasus peredaran minuman keras dan kejahatan premanisme dalam Operasi Pekat Mahakam. Diketahui, operasi tersebut sudah berlangsung selama 19 hari, dari 17 Februari hingga 9 Maret 2025. 

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar mengatakan bahwa kasus-kasus ini sangat meresahkan. Ada dua target utama dalam operasi pekat mahakam.

Pertama, penegakan hukum terhadap tindak pidana seperti pencurian dengan kekerasan, pencurian biasa, dan penganiayaan berat. Kedua, penindakan tindak pidana ringan (tipiring) yang sering dikeluhkan masyarakat, seperti penjualan miras ilegal, premanisme, dan pemalakan.

"Operasi Pekat ini kami laksanakan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Samarinda. Kami menindak tegas segala bentuk kejahatan yang meresahkan," ujar Kombes Pol Hendri Umar, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (19/03/2025).

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 17 Maret 2025

Satreskrim Polresta Samarinda dan jajaran polsek berhasil mengungkap 28 laporan polisi dengan 46 tersangka. Dari jumlah tersebut, 17 kasus merupakan pencurian, 6 kasus perjudian, dan 5 kasus kepemilikan senjata tajam. 

Operasi Pekat Mahakam ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polresta Samarinda. 

Polresta Samarinda akan terus meningkatkan patroli dan operasi serupa untuk menekan angka kejahatan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Kami mengimbau masyarakat untuk terus berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan. Laporkan segera jika melihat atau mengetahui adanya tindak kejahatan," tutup Kombes Pol Hendri Umar.

Kombes Pol Hendri Umar. [Ist]

Profil Kombes Pol Hendri Umar

Baca Juga: MinyaKita Bermasalah? Pedagang di Samarinda Resah, Konsumen Kecewa

Kombes Pol Hendri Umar lahir di Solok, Sumatera Barat pada 26 Februari 1981. Ia masuk ke Akademi Kepolisian (AKPOL) pada 2002, dan setelah lulus dirinya langsung bertugas di Polda Metro Jaya.

Load More