Chery Uji Ekstrem Keamanan Tiggo dalam Safety Night: Standar Keselamatan Tinggi Terbukti Tangguh

SuaraKaltim.id - Chery kembali menunjukkan komitmennya dalam memastikan keamanan konsumen melalui serangkaian uji keselamatan ekstrem bertajuk “Safety Night”.

Acara ini digelar di fasilitas riset Chery di Wuhu, China, dengan melibatkan berbagai model dari lini Chery Tiggo, termasuk model yang telah berusia lebih dari satu dekade.

Dalam pengujian ini, Chery mengadopsi standar keselamatan modern yang ketat sebagai tolok ukur.

Fokus utama meliputi integritas struktur kabin penumpang, fungsi pintu setelah benturan, serta efektivitas sistem airbag dalam melindungi pengemudi dan penumpang.

Baca Juga: Rekomendasi Mobil Bekas Matic Toyota di Bawah Rp100 Juta, Cocok untuk Pemula dan Keluarga Muda

Uji Ekstrem Buktikan Struktur Tiggo Tahan Benturan

Salah satu pengujian yang menarik perhatian adalah crash test (uji tabrak) dan rollover test (uji terguling).

Pada kecepatan 56 km/jam, menggunakan teknologi Chery Super Hybrid (CSH).

Teknologi ini menjadi salah satu inovasi Chery dalam menciptakan kendaraan ramah lingkungan tanpa mengesampingkan unsur keselamatan.

Uji tabrak dilakukan menggunakan metode 40% overlap deformable barrier dengan kecepatan 64 km/jam.

Baca Juga: Daftar 7 Mobil Xenia Bekas di Bawah Rp 60 Juta, Irit Bensin dan Sangat Cocok untuk Keluarga!

Metode ini dikenal sulit karena hanya sebagian kecil bagian depan kendaraan yang menerima benturan langsung, menguji kekuatan struktur utama seperti pilar A, B, dan C.

Hasilnya, deformasi pada struktur kendaraan tergolong minimal. Bahkan, yang paling penting, ruang kabin penumpang tetap utuh, menunjukkan bahwa struktur rangka Chery Tiggo mampu menjaga keselamatan penghuni kendaraan dalam skenario kecelakaan serius.

Semua Pintu Masih Berfungsi Setelah Benturan

Salah satu indikator penting dalam uji keselamatan adalah kemampuan pintu untuk tetap berfungsi setelah tabrakan.

Dalam pengujian tersebut, keempat pintu Tiggo dapat dibuka dan ditutup seperti biasa, bahkan setelah benturan keras.

Hal ini sangat penting dalam situasi darurat, seperti kecelakaan lalu lintas, di mana korban harus segera dievakuasi.