"Sudut menyikat juga penting. Idealnya, sikat diarahkan ke garis gusi untuk membersihkan tanpa merusak jaringan," katanya.
Sang dokter mengingatkan bahwa tujuan menyikat gigi bukan hanya membersihkan makanan yang tersisa, tapi juga menjaga kesehatan jaringan pendukung gigi. Maka dari itu, pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan.
Menyikat gigi disarankan dilakukan dua kali sehari, yakni pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan menunggu minimal 30 menit setelah makan.
Untuk menjaga kesehatan mulut secara menyeluruh, kombinasi dengan flossing dan berkumur dengan obat kumur bebas alkohol juga penting.
“Kontrol dan konsistensi dalam kebiasaan jauh lebih penting daripada intensitas,” pungkasnya.
Selain teknik menyikat yang benar, mengganti sikat gigi setiap tiga bulan juga sangat dianjurkan. Bila penggunaan intensif membuat bulu cepat rusak, penggantian bisa dilakukan lebih cepat.
Pemilihan pasta gigi pun perlu diperhatikan. Pilih yang mengandung fluoride namun tidak bersifat abrasif. Hindari menggunakan pasta gigi pemutih terlalu sering, kecuali berdasarkan rekomendasi dokter gigi. (Antara)
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Pasta Gigi Anak 1 Tahun yang Aman Jika Tertelan, Bunda Gak Perlu Was-Was!
-
Gigi Berlubang Jangan Asal Pilih Sikat Gigi! Ini Rekomendasi Termurah yang Mudah Didapat
-
4.000 Puskesmas Nihil Dokter Gigi, Kesehatan Mulut Masyarakat Terancam
-
Aduh, Ibu Hamil Kena Penyakit Gusi Berisiko Lahirkan Bayi Prematur hingga Stunting
-
47 Persen Orang Dewasa Terancam, Rahasia Gusi dan Hubungannya dengan Jantung: Diabetes dan Alzheimer
Terpopuler
Pilihan
-
Dari Tarkam ke Timnas Indonesia U-17: Dimas Adi Anak Guru yang Cetak Gol Ciamik ke Gawang Uzbek
-
Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan RAM Besar dan Chipset Dewa Agustus 2025
-
Wonogiri Heboh Kasus Pembunuhan Lagi, Kini Wanita Paruh Baya Diduga Dihabisi Anak Kandung
-
Prediksi Manchester United vs Arsenal: Duel Dua Mesin Gol, Sesko atau Gyokeres yang Lebih Tajam?
-
Fix! Gaji PNS Dipastikan Tak Naik di 2026