Pengakuan Para Youtuber yang Diminta Sebar Hoaks Soal Vaksin Oleh Perusahaan Fazze

Dua influencer menemrima tawaran tersebut.

Denada S Putri
Selasa, 27 Juli 2021 | 10:04 WIB
Pengakuan Para Youtuber yang Diminta Sebar Hoaks Soal Vaksin Oleh Perusahaan Fazze
Leo Grasset ditawarkan 2.000 euro (sekitar Rp 34 juta) jika dia mau berpartisipasi. [BBC.com]

Baik Grasset maupun Drotschmann, mereka sama-sama kaget oleh klaim perusahaan Fazze. Namun, mereka pura-pura tertarik untuk mengetahui lebih lanjut. Mereka kemudian diberikan instruksi rinci tentang apa yang mereka harus katakan dalam video Youtube.

Dalam bahasa Inggris yang patah-patah, instruksi itu menyuruh mereka "berakting seolah Anda punya semangat dan minat pada topik ini".

Instruksi itu juga memberikan mereka peringatan. Agar tidak menyebut, bahwa video yang mereka buat disponsori—serta berpura-pura mereka memberikan imbauan secara spontan demi kebaikan penonton.

Platform-platform media sosial punya aturan yang melarang pembuat video merahasiakan konten bersponsor. Di Prancis dan Jerman, tindakan itu juga tergolong ilegal.

Baca Juga:Begini Nasib Pemuda Penyebar Hoaks Vaksin Covid-19 Bikin Kesurupan di Kendari

Perusahaan Fazze pun menyuruh para influencer membagikan artikel dari surat kabar Prancis, Le Monde, soal kebocoran data dari Badan Obat-obatan Eropa (EMA). Artikel itu asli, tapi sama sekali tidak menyebutkan soal kematian akibat vaksin.

Namun, jika influencer menyebutkannya, ada kesan keliru mengenai statistik tingkat kematian berasal dari bocoran data tersebut.

Data yang harus disebut para influencer di video mereka, sejatinya digabung dari sumber-sumber berbeda. Serta ditarik keluar dari konteks.

Dengan begitu, influencer nantinya menyajikan jumlah orang yang meninggal dunia di beberapa negara saat setelah menerima vaksin Covid.

Dari statistik yang diambil dari negara-negara tertentu, mayoritas orang menerima vaksin Pfizer sehingga jumlah orang yang meninggal setelah menerima vaksinasi Pfizer seolah menjadi kesimpulan.

Baca Juga:Tepis Hoaks Vaksin Sinovac Haram, MUI Ungkap Hasil Audit Langsung ke China

"Jika Anda tidak mendapat pelatihan sains, Anda bisa bilang, 'Oh angka-angka ini sangat berbeda, pasti ada kaitannya'. Tapi Anda tidak bisa serta-merta menyatakan ada korelasinya," kata Grasset.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini