Mudik Lebaran 2022 di Kaltim, Urbanisasi Cukup Tinggi Terjadi, Ini Kata Pengamat

"Orang lebih suka hidup di kota daripada mencari pekerjaan di desa, apalagi di zaman teknologi ini..."

Denada S Putri
Rabu, 11 Mei 2022 | 18:30 WIB
Mudik Lebaran 2022 di Kaltim, Urbanisasi Cukup Tinggi Terjadi, Ini Kata Pengamat
Ilustrasi urbanisasi. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Pengamat ekonomi Unmul Muhammad Ikbal mengatakan, terjadi urbanisasi yang cukup tinggi pada mudik lebaran tahun ini. Di mana menurutnya, lebih banyak masyarakat pedesaan yang pindah dari desa ke kota daripada dari kota ke desa.

"Orang lebih suka hidup di kota daripada mencari pekerjaan di desa, apalagi di zaman teknologi ini karena memang mata pencaharian di desa semakin sempit walaupun masih ada peluang namun persentasenya sangat kecil," katayam melansir dari ANTARA, Rabu (11/5/2022).

Ia menjelaskan, fenomena yang muncul ketika mudik lebaran ialah adanya daya tarik kota. Di mana, masyarakat yang balik ke kampung akan membawa keluarganya ke kota, karena daya tarik kota yang sangat kuat.

"Mereka beranggapan bahwa di kota itu sangat besar peluang mendapatkan pekerjaan dan kota besar memberikan harapan baru bagi masyarakat di kampung," ucapnya.

Baca Juga:Polda Metro Jaya Catat Kecelakaan Meningkat Saat Mudik Lebaran 2022, Tapi Angka Fatalitasnya Turun

Menurutnya, yang menjadi masalah ialah ketika masyarakat pedesaan yang melakukan urbanisasi tidak memiliki keterampilan, atau cenderung berpendidikan rendah yang mencoba peruntungan di kota.

"Ini akan menjadi masalah karena tidak bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan malah menjadi beban. Contoh jalan umum yang tadinya macet satu juta orang jadi dua juta orang. Apalagi mereka tidak bekerja, hanya menumpang di rumah keluarga akan semakin menjadi beban," paparnya.

Ia memberikan contoh, katanya sebagian besar di pedesaan terdapat sektor pertanian. Yang baginya, semakin kecil keinginan masyarakat untuk bertani.

Ia membeberkan, hanya sekitar satu sampai tiga persen masyarakat yang ingin bertani dibanding dengan mengais rejeki di kota. Yaitu, sektor jasa dan perdagangan.

"Di desa sangat sedikit yang mau jadi petani, apalagi yang pendidikannya tinggi sehingga SDM di sekitar pertanian mengalami penurunan. Ini dampaknya sangat negatif bagi ketahanan pangan kita," tegasnya.

Baca Juga:Capai 45.980 Pemudik Manfaatkan Jasa Kereta Api Ketika Libur Idul Fitri 1443 Hijriah

Ia menambahkan, dilihat dari segi kuantitas hasil catatan dari pemerintah pusat bahwa terdapat sekitar 83 sampai 85 juta jiwa jumlah pemudik di seluruh Indonesia pada mudik lebaran 2022.

Ia mengumpamakan, apabila pemudik mengeluarkan uang dengan rata-rata perkiraan Rp2 juta per orang dan dikalikan 83 juta manusia yang pulang mudik maka terjadi perputaran uang sekitar Rp165 triliun di seluruh Indonesia selama mudik lebaran 2022.

Ia mengaku, memang dengan adanya mudik lebaran sangat berdampak terhadap peningkatan ekonomi baik di daerah maupun pemerintah nasional secara umum.

Ia mencatat, ada beberapa item belanja masyarakat yang mampu meningkatkan perekonomian. Mulai dari transportasi, konsumsi makan selama di kampung, baju lebaran baru, THR hingga souvenir seperti hampers.

"Belum lagi setelah lebaran ada tempat-tempat wisata yang menjadi tujuan masyarakat. Di situ terdapat transaksi pembayaran  tiket masuk, parkir dan pendapatan bagi UMKM di sekitar wisata," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini