-
Unggahan Facebook menampilkan tangkapan layar menyerupai berita CNN Indonesia dengan klaim Jokowi setuju RUU Perampasan Aset asal tidak menyasar mantan presiden.
-
Penelusuran menemukan artikel asli CNN Indonesia berjudul “Jokowi Komentari Purbaya: Sangat Bagus, Beda Mazhab dengan Sri Mulyani” yang sama sekali tidak memuat narasi soal RUU Perampasan Aset.
-
Klaim dalam unggahan tersebut merupakan konten yang dimanipulasi (manipulated content), hasil suntingan dari pemberitaan CNN Indonesia.
SuaraKaltim.id - Sebuah unggahan di akun Facebook bernama “Himae Him” pada Selasa, 23 September 2025, menampilkan tangkapan layar yang menyerupai pemberitaan CNN Indonesia.
Unggahan itu memuat narasi:
“Jokowi Setuju Perampasan aset Koruptor Tetapi Tidak Berlaku Bekas Mantan Presiden”.
Tangkapan layar tersebut dilengkapi logo CNN Indonesia dan keterangan tanggal 12 September 2025.
Baca Juga:CEK FAKTA: Klaim Wapres Gibran Promosi Motor Murah Rp 600 Ribu
Hingga Selasa, 30 September 2025, unggahan itu telah mendapat 132 tanda suka, 93 komentar, dan dibagikan ulang 14 kali.
Melansir dari TurnBackHoax.id, tim pemeriksa fakta menelusuri klaim tersebut menggunakan Google Lens.
Hasilnya, ditemukan artikel asli di cnnindonesia.com dengan foto dan tanggal terbit yang sama.
Artikel CNN Indonesia yang asli berjudul “Jokowi Komentari Purbaya: Sangat Bagus, Beda Mazhab dengan Sri Mulyani” tayang pada Jumat, 12 September 2025.
Konten tersebut membahas tanggapan Presiden Joko Widodo atas penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga:CEK FAKTA: Narasi Mobil Ahmad Sahroni Dihentikan Massa Demo
Tidak ada pernyataan Jokowi terkait RUU Perampasan Aset maupun pengecualian terhadap mantan presiden dalam berita asli tersebut.
Unggahan Facebook yang menarasikan “Jokowi setuju RUU Perampasan Aset asal tidak menyasar mantan presiden” adalah konten yang dimanipulasi (manipulated content).
Faktanya, tangkapan layar itu merupakan hasil suntingan dari pemberitaan CNN Indonesia yang sama sekali tidak memuat narasi tentang RUU Perampasan Aset.
