SuaraKaltim.id - Berbeda dengan padi pada umumnya, padi yang satu ini sangat unik karena bisa hidup, berkembang, hingga panen di atas air.
Padi yang dikembangkan di Desa Muara Enggelam, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini dinamakan padi apung atau padi air.
Tidak memerlukan sawah yang harus digarap, lahan padi apung ini adalah berupa ancak bambu berukuran 2 x 6 meter yang ditaburi tanah humus.
Tanah humus ini harus diambil dari desa-desa sebelah, lantaran Muara Enggelam adalah Desa yang tak memiliki daratan.
Baca Juga: Food Station Akan Dapat Pasokan 20 Ribu Ton Gabah Kering dari SHS
Dengan kata lain, Muara Enggelam adalah sebuah desa yang berada di atas air atau kampung air di Danau Melintang.
Kepala Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Muara Enggelam, H Ramsah menyebut, padi apung yang ditanam akan tumbuh dan panen di atas Danau Melintang.
Padi apung ini dikembangkan untuk dijadikan salah satu komoditas pertanian di Desa Muara Enggelam.
Meski demikian, padi ini nantinya akan digunakan sendiri oleh masyarakat. Tidak dijualbelikan.
“Teknik penanaman padi apung menurutnya sederhana saja, yaitu dengan memindahkan tanah humus ke atas rakit kemudian ditanami padi sesuai keinginan,” ujarnya.
Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, BUMDes Guwosari Kembangkan Lahan Pertanian Alami
Padi apung merupakan satu dari sekian banyak kearifan lokal di Desa Muara Enggelam. Masyarakat Muara Enggelam berupaya menghidupkan tradisi kehidupan nenek moyang yang turun-temurun dilakukan.
Dijelaskan dia, sebelumnya, masyarakat di Desa Muara Enggelam juga mempraktikkan teknik ini untuk menanam sayuran.
Hasilnya cukup memuaskan, maka mereka mencoba untuk menanam padi dengan teknik ini juga.
“Kami berupaya keras membuat Desa Muara Enggelam memiliki sektor pertanian untuk digunakan sendiri. Sebagai desa yang terisolir, kami ingin membangun Desa Muara enggelam menjadi desa yang maju,” jelasnya.
Selain pertanian, Desa Muara enggelam juga membudidayakan ikan di danau melintang, seperti ikan lele, nila, mujair, atau bawal.
Dengan membuat renggek, warga Muara enggelam juga memiliki kelompok nelayan Kukar. Hasilnya lumayan, melalui dana desa, segala keperluan masyarakat tercukupi.
"Alhamdulillah, kami banyak dibantu oleh Pemkab Kukar dan kawan-kawan. Terutama Diskominfo Kukar, selalu support kami, agar kami bisa unggul seperti desa unggulan lainnya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tutup Tahun 2024, Pupuk Kaltim Capai Target Produksi Pupuk Lebih dari 100%
-
Cegah Harga Pangan Naik, DPRD Jakarta Minta Stok Bahan Baku Aman Selama Musim Hujan
-
Mentan Amran Pangkas Regulasi Pupuk Subsidi, LaNyalla: Peta Jalan Ketahanan Pangan Kian Terarah
-
Kementerian Pertanian Siapkan Langkah Strategis di Tahun 2025 untuk Wujudkan Swasembada Pangan
-
Merauke Menyala! Swasembada Pangan Bangkit dari Timur Indonesia
Terpopuler
- Sepulang Umrah, Hanung Bramantyo dan Keluarga Ikut Misa Natal di Vatikan
- Segini Kekayaan Hasto Kristiyanto, Tak Pernah Lapor LHKPN Lagi Sejak 2003
- Ada Larangan Muslim Ucapkan Natal, Cara Anies Sampaikan Selamat Jadi Sorotan
- Erick Thohir Mundur dari Jabatan Ketua Umum PSSI, jika...
- Tutup Pintu Bela Timnas Indonesia, Gelandang Keturunan: Saya Belajar untuk...
Pilihan
-
Heboh Pameran Lukisan Yos Suprapto Dibatalkan, Jokowi: Itu Kreativitas yang Harus Dihargai
-
Komisi III DPR RI Kecolongan! Mantan Istri Yudi Ungkap Tak Ada Kasus Pemerkosaan
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Naik Jadi Rp1.528.000/Gram Hari Ini
-
Kalahkan Singapura, Satu Kaki Vietnam di Final Piala AFF 2024
-
6 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Memori 256 GB Terbaik Desember 2024
Terkini
-
Tragedi di Desa Miau Baru: Pemilik Kebun Sawit Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh
-
Budaya Dayak Hiasi Desain Rp 1 Triliun Istana Wapres di IKN
-
DPRD Kaltim Siap Evaluasi OPD Setelah Penetapan AKD yang Molor
-
Rp 2,7 Triliun ULE Disiapkan BI Kaltim untuk Natal dan Tahun Baru 2025
-
Kepala Otorita Sebut Nilai Investasi IKN Capai Triliunan, Benarkah?