SuaraKaltim.id - Selain dihantui penularan Covid-19, Kabupaten Penajam Paser Utara kini juga mengalami peningkatan signifikan kasus malaria. Tercatat pada tahun ini, terjadi peningkatan kasus hingga 30 persen di daerah calon ibu kota baru tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan setempat Sarjito Ponco Waluyo seperti dilansir Antara pada Jumat (13/11/2020).
Sebanyak 1.306 penderita malaria, tercatat di pusat-pusat pelayanan kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 2020. Sementara pada tahun lalu tercatat 1.050 kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan rata-rata API (alpa riset insiden) tujuh per 1.000 penduduk.
"Pasien terjangkit malaria didominasi warga luar wilayah Penajam Paser Utara yang berdomisili di daerah perbatasan," ujarnya.
Baca Juga: Jumlah Sembuh Bertambah, Pasien COVID-19 Tangsel Diberi Obat Malaria
"Serangan malaria itu seperti di perbatasan Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, serta perbatasan Desa Muara Toyu, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser," jelasnya.
Warga perbatasan yang terdeteksi positif menderita malaria tersebut menurutnya telah ditangani Puskesmas Petung dan Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara.
Untuk wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara warga yang terdeteksi menderita malaria tidak banyak karena warga yang terinfeksi malaria warga luar daerah.
"Sekitar 70 persen yang tercatat penderita malaria itu warga perbatasan yang melakukan perawatan dan pengobatan di Puskesmas yang ada di wilayah Penajam Paser Utara," kata Ponco Waluyo.
"Hampir semua kasus malaria berasal dari wilayah perbatasan, tapi akses terdekat untuk melakukan pengobatan dan perawatan terdekat Puskesmas Sotek dan Petung," tambahnya.
Baca Juga: Waduh, Nyamuk Malaria Mulai Resisten dari Semprotan Insektisida!
Daerah endemis malaria berada di wilayah perbatasan antara Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam hingga Kabupaten Kutai Barat, serta Desa Muara Toyu, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.
Sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. (Antara)
Berita Terkait
-
KPK Pastikan Kasus Dugaan Suap IUP Kaltim Yang Diduga Libatkan Cawabup PPU Tak Akan Tunggu Pilkada Rampung
-
Digandeng Kemenkes buat Perangi Nyamuk Malaria, SBY Curhat Temui Prabowo, Kenapa?
-
Intip Momen Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Terakhir di IKN
-
Momen Bersejarah! Upacara HUT ke-79 RI Sukses Digelar di IKN untuk Pertama Kalinya
-
Menilik Lokasi IKN 10 Tahun Lalu, Disebut Jadi Langganan Banjir Karena Eksploitasi Lahan
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas