SuaraKaltim.id - Dilaporkan ratusan unggas mendadak mati di Kota Bontang, Kalimantan Timur, karena terserang flu burung.
Hal itu berdasar hasil pemeriksaan Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanianan (DKP3) Bontang melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Bontang.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Hewan DKP3 Bontang Riyono menjelaskan, sejak 20 Oktober 2020 hingga 17 November 2020, ditemukan 230 unggas jenis ayam mati akibat flu burung.
Jumlah temuan itu hanya berada di satu kelurahan yakni Kelurahan Bontang Baru.
Baca Juga: Wabah Flu Burung, Denmark Musnahkan 25.000 Ekor Ayam Ternak
“Dari hasil rapid testnya dan uji PCR diketahui unggas tersebut mati lantaran terjangkit virus flu burung,” kata Riyono, Rabu (18/11/2020).
Sejauh ini, tambah Riyono, virus flu burung yang menyerang ungas milik warga yang dimiliki secara pribadi. Bukan kendang ayam potong yang selama ini beredar di pasaran.
“Setelah mengetahui hasil rapid testnya positif, kami kemudian mengambil 15 sampel dari 3 tempat berbeda untuk di lakukan uji swab, dan hasilnya sebagaian besar unggas terjangkit virus flu burung,” papar Riyono.
Terdapat 2 titik yang berpotensi paling banyak menyebabkan kematian unggas yakni daerah Kampung Jawa dan RT 22 di Kelurahan Bontang Baru.
Sementara hasil pemeriksaan di kelurahan lain hasilnya negatif meski ditemukan unggas mati mendadak.
Baca Juga: Ada Kasus Flu Burung, Jerman Imbau Peternak Pelihara Ayam di Dalam Ruangan
“Temuan kematian unggas paling banyak itu milik seorang warga di Bontang Baru, dari 150 ekor unggas berjenis ayam Bangkok miliknya, sebanyak 90an unggas miliknya yang mati,” kata Riyono.
Untuk mengantisipasi penyebaran Flu Burung, Pemerintah Kota Bontang telah melakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan ke kendang milik warga.
Selain itu, pengambilan sampel untuk uji PCR flu burung juga telah dilakukan.
“Pemeriksaan PCR kita kirim ke Laboratorium Keswan Dinas Peternakan Provinsi yang berada di Kota Samarinda. Pemeriksaan dilakukan ke unggas yang masih hidup yang terdapat kematian di satu kandangnya namun tidak dilaporkan,” paparnya.
Kontributor : Fatahillah Awaluddin
Berita Terkait
-
Kasus Pertama! Babi Terjangkit Virus Flu Burung di AS, Berpotensi Pandemi Baru?
-
Wabah Kolera Pecah! Sudan Selatan Umumkan Status Darurat Kesehatan
-
McDonald's Diserang Wabah E. Coli, Ahli Pertanyakan Protokol Keamanan
-
Ulasan Film The Animal Kingdom, Potret Kekejaman Dunia pada Penyintas Wabah
-
Bom Waktu Kesehatan? Wabah Kolera Mengancam Lebanon di Tengah Eskalasi Konflik
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Momen Pilkada, Harga Emas Antam Langsung Melonjak
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
Terkini
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya