SuaraKaltim.id - Sejak memasuki tahun baru 2021, harga sejumlah bahan pokok melonjak di Kota Balikpapan, seperti cabai rawit. Dari pantauan Suarakaltim.id saat menyambangi Pasar Butun di Jalan MT Haryono, Balikpapan Utara pada Rabu (6/1/2020) sore, sejumlah pedagang mengungkapkan hal tersebut.
Seorang pedagang, Fitriyah (38) mengatakan, sebelum memasuki tahun baru harga cabai rawit masih berada di kisaran harga Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu. Tetapi saat ini, melonjak tajam menjadi Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogram-nya.
"Cabai rawit yang naiknya signifikan jika dibanding sebelum tahun baru. Harganya saat ini naik mulai Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram-nya," ujarnya.
Ditambahkan pedagang yang sudah 15 tahun berjualan di Pasar Butuh ini, untuk bahan pokok lainnya juga mengalami kenaikan, tapi tidak terlalu tinggi.
Salah satunya adalah tahu dan tempe. Jika sebelumnya dia menjual per bungkus Rp 6 ribu, kini naik menjadi Rp 7 ribu.
"Tahu dan tempe juga naik, tapi Rp 1.000. Tapi tergantung ukurannya karena berbeda-beda. Yang saya jual ini kalau ditimbang kira-kira seperempat kilogram per bungkusnya baik tahu maupun tempe," terangnya.
Untuk harga bahan pokok lainnya seperti tomat, bawang, beras, telur dan daging ayam, dijelaskan Fitriyah, semua masih tergolong normal.
Meskipun masih suasana tahun baru, konsumen yang belanja di tempatnya masih normal-normal saja.
"Kalau warga yang belanja masih biasa aja. Tidak meningkat dan tidak menurun meski harga-harga naik," pungkasnya.
Baca Juga: Harga Cabai Naik, Pedagang Gorengan di Batam Pilih Sediakan Sambal
Di tempat terpisah, salah satu ibu rumah tangga, Riani (46) warga Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, mengaku baru saja usai belanja bahan pokok di Pasar Klandasan. Menurutnya, harga bawang merah juga signifikan naiknya.
"Tadi baru belanja di Pasar Klandasan, selain lombok (cabai), bawang juga naik harganya. Sebelum awal tahun, harganya Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram. Sekarang naik jadi Rp 40 ribu per kilogram-nya," ujar Riani.
Sementara saat dimintai tanggapan terkait naiknya bahan sembako tersebut, Riani mengaku mungkin karena masih suasana tahun baru. Jadi budaya konsumtif masyarakat masih tinggi.
"Mudah-mudahan tidak lama naiknya (harga sembako). Harapannya segera normal. Soalnya saat ini kondisi ekonomi sulit karena Covid-19, kalau apa-apa semua naik, 'kan yang kasihan masyarakat," harapnya.
Kontributor : Tuntun Siallagan
Berita Terkait
Terpopuler
- Moto G96 5G Resmi Rilis, HP 5G Murah Motorola Ini Bawa Layar Curved
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Misteri Panggilan Telepon Terakhir Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Tewas Dilakban
- 7 HP Infinix Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Ada yang Kameranya 108 MP
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Juli: Ada Pemain OVR Tinggi dan Gems
Pilihan
-
Kevin Diks Berada di Situasi Tak Enak, CEO Gladbach Kasih Peringatan
-
Sikap Profesional di Balik Cedera Ole Romeny di Piala Presiden 2025
-
7 Fakta Menyentuh Arya Daru Pangayunan, Diplomat Muda Cemerlang yang Wafat Misterius
-
Utang Emiten Milik Adik Prabowo Bengkak 57,8 Persen
-
Emiten Kebab Baba Rafi Terjerat Utang Pinjol Rp2 Miliar
Terkini
-
5 Desain Kamar Mandi Estetik yang Elegan dan Kekinian, Bikin Rumah Makin Mewah!
-
Asal Komentar!: Wali Kota Samarinda Semprot DLH Kaltim Soal Penilaian Sampah
-
Kabupaten Penyangga IKN Hanya Punya 3 Kecamatan, PPU Target Tambah Wilayah Baru
-
5.000 Warga Dibidik, Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Balikpapan Diserbu Masyarakat
-
Pendamping PKH Jadi Garda Depan Sekolah Rakyat di Kaltim