Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 10 Januari 2021 | 11:35 WIB
Rekam jejak pesawat Sriwijaya Air yang dikabarkan hilang kontak

SuaraKaltim.id - Pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021). Pesawat jenis Boeing 737-500 ternyata telah mengalami sederet insiden dan kecelakaan serius di berbagai belahan dunia.

Pesawat yang jatuh itu berusia hampir 27 tahun dan pada awalnya diterbangkan oleh kapal induk di Amerika Serikat, Soutwesh Airlines, untuk penerbangan komersial pada tahun 1990.

Boeing 737-500 sendiri merupakan bagian dari keluarga 737, seri pesawat komersial yang paling banyak terbang di dunia. Ini dikembangkan pada 1960-an untuk melayani rute jarak pendek atau menengah.

737-500 mulai beroperasi pada tahun 1990 dan berasal dari generasi kedua dari empat generasi 737, yang disebut 737 Classic.

Baca Juga: Kakak Beradik Ada di Sriwijaya Air Jatuh, Sempat Bagikan Unggahan Ini di WA

Mengutip Reuters, pesawat komersial biasanya terbang hingga 25 tahun sebelum "pensiun", tetapi peraturan dibuat agar pesawat berusia tua agar bisa bertahan dan melayani penerbangan lebih lama.

Boeing mengirimkan total 10.050 dari seri 737 yang dikembangkan sebelum MAX, termasuk 389 dari model 737-500.

737-500 telah terlibat dalam empat kecelakaan fatal di Rusia, Tunisia dan Mesir, yang oleh penyelidik dikaitkan dengan faktor-faktor termasuk kinerja pilot, pelatihan atau cuaca, menurut Aviation Safety Network, database keamanan online.

Kecelakaan terburuk melibatkan Aeroflot 737-500 dengan korban tewas 88 orang di Perm, Rusia, pada 2008.

737-500 dirancang untuk menampung 145 orang tetapi yang diterbangkan oleh Sriwijaya dikonfigurasi untuk 120, menurut situs resminya.

Baca Juga: Jadi Korban Sriwijaya Air, Keluarga Ricko Mahullete Terbang ke Jakarta

Adapun beberapa insiden dari penerbangan dengan pesawat Boeing 737-500 di seluruh dunia, dirangkum dari berbagai sumber.

Denmark, 1999
Pada 3 Desember 1999, Boeing 737-500 yang dioperasikan oleh Maersk Air untuk penerbangan dari Birmingham ke Copenhagen terpaksa mengalihkan rute ke Billund dalam kondisi cuaca buruk, dan mendarat dengan bahan bakar cadangan akhir.

Mesir dan Tunisia, 2002
EgyptAir dengan nomor penerbangan 843 yang lepas landas dari Bandara Internasional Kairo ke Bandara Internasional Tunis-Carthage, pada tanggal 7 Mei 2002, pesawat menabrak sebuah bukit dekat Bandara Internasional Tunis-Carthage. Dari 6 awak kapal dan 56 penumpang, 3 awak dan 11 penumpang tewas sehingga total korban meninggal 14 orang.

Jepang, 2006
Pada 5 Juli 2006, Boeing 737-500, yang dioperasikan All Nippon Airways (ANA) lepas landas dari Bandara Fukuoka dengan nomor penerbangan 2142.

Sekitar pukul 08:10, saat terbang pada ketinggian 37 ribu kaki sekitar 60 nm tenggara Kushimoto VORTAC, peringatan depressurization kabin ditampilkan dan masker oksigen di kabin secara otomatis dikerahkan. Pesawat melakukan penurunan darurat dan, pada 09:09, mendarat di Bandara Internasional Chubu.

Nigeria, 2010
Pada 24 Agustus 2010, sebuah Boeing 737-500 melakukan touchdown yang tidak terkendali di landasan pacu basah di bandara Jos Nigeria pada siang hari setelah pendekatan dilanjutkan meskipun tidak distabilkan.

Load More