Chandra Iswinarno
Selasa, 12 Januari 2021 | 17:08 WIB
Ilustrasi Black box. Dalam pencarian pada Selasa (12/1/2021), penyelam dari Angkatan laut berhasil menemukan black box Sriwijaya Air di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. [AFP]

3. Hanya dapat merekam audio selama dua jam

CVR hanya mencatat dua jam terakhir audio dan merekam ulang secara terus menerus. Meski begitu, FDR dapat menyimpan hingga 25 jam informasi tentang posisi pesawat, kecepatan, tingkat bahan bakar, dan informasi lainnya selama satu penerbangan.

Artinya, FDR standar memiliki penyimpanan data yang cukup untuk mencakup bahkan keseluruhan rute maskapai.

4. Lokasi black box dapat dilacak di dasar lautan berkat komponen pelacakan khusus

Setiap perekam data penerbangan berisi alat yang disebut suar lokasi bawah air (ULB).

Hal ini memungkinkan penyelidik untuk menemukan perangkat jika sebuah pesawat menabrak badan air.

Setelah berada di bawah air, perangkat akan mengirimkan sinyal akustik yang dapat dideteksi oleh pencari dengan penerima khusus.

Meski begitu, menemukan FDR dan CVR dari pesawat yang jatuh ke lautan masih bisa menjadi hal yang rumit. Agar dapat diterima, seseorang harus berada dalam jarak 15 mil dari suar.

Selain itu, masa pakai baterai hanya bertahan selama 30 hari setelah terendam.

Baca Juga: Sriwijaya Air Telah Berangkatkan 14 Orang Keluarga Korban ke Jakarta

5. Memiliki ketahanan luar biasa

Semua peralatan FDR menjalani tes ekstensif sebelum ditempatkan di pesawat terbang, hanya untuk memastikan perangkat dapat menahan tekanan saat terjadi kecelakaan.

Biro Keamanan Transportasi Australia melaporkan bahwa FDR dapat menahan suhu jika terjadi kebakaran hingga 1.100 derajat Celcius dan kekuatan tekanan secara konstan hingga sebesar 2.267 kilogram selama lima menit.

Selain itu, perangkat juga dapat menahan tekanan air di kedalaman hingga 6.000 meter. (Antara)

Load More