SuaraKaltim.id - Selama ini, begitu banyak pekerja dan pegawai menggantungkan kebutuhan bersantap kepada warteg. Tinggal berdiri di balik kaca lemari saji, dan melakukan touch screen--karena langsung menyentuhkan jari saat menunjuk lauk--maka sepiring sajian tinggal dinikmati. Pilihan begitu banyak, rasa menyenangkan, dan bila ingin tambah cukup berikan piring kembali. Dikhawatirkan, pemandangan di warteg seperti ini bakal langka sebagai dampak pandemi.
Dikutip SuaraBanten.id, jaringan SuaraKaltim.id, dari BantenNews.co.id, berdasarkan informasi dari Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), ada sekitar 20.000 usaha warteg di Jabodetabek yang bakal menutup operasional bisnisnya di tahun ini. Dasarnya adalah pandemi COVID-19 yang memberikan dampak pada sektor perekonomian rumah makan atau warteg di seluruh kawasan Jabodetabek.
"Di awal tahun ini, kurang lebih ada 20.000 warteg yang akan tutup. Ini karena ketidakmampuan pengusaha warteg memperpanjang sewa tempat usahanya. Ini merupakan bagian dari kesulitan permodalan salah satunya," jelas Mukroni, Ketua Kowantara, Rabu (20/1/2021).
Mukroni menjelaskan, gagal bayar itu tak lepas dari terus menurunnya pendapatan usaha sejak awal pandemi COVID-19 melanda Indonesia, yaitu Maret 2020. Lantaran pandemi ini turut membatasi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat, termasuk kelompok pekerja sebagai pelanggan setia warteg yang hilang begitu saja.
Baca Juga: Best 5 Oto: Simak Mobil Kenegaraan Presiden Joe Biden, Awkarin Naik Vespa
"Pendapatan para pelaku usaha juga sudah turun terus dari Maret 2020. Untuk turunnya (pendapatan) karena aktivitas masyarakat semuanya terbatas (PSBB) juga. Turunnya omzet bisa mencapai 70 persen, biasa omzet sehari Rp2-3 juta sebelum pandemi, kini hanya Rp250-300 ribu per hari. Drastis banget turunnya," jelasnya secara detail.
Faktor lain yang membuat omzet warteg menurun adalah terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sehingga tingkat daya beli masyarakat termasuk pelanggan juga mengalami penurunan yang signifikan.
"Dari COVID-19 ini, daya beli masyarakat juga sangat menurun, termasuk pelanggan kami juga, yang kebanyakan pekerja. Karena PHK, jadi hilang konsumen," urainya.
Tambahan lagi, beberapa waktu terakhir sejumlah komoditas pangan utama mengalami kenaikan harga secara drastis. Sehingga membuat beban yang dipikul pelaku usaha warteg menjadi kian bertambah berat.
Oleh karena itu, Mukroni meminta pemerintah pusat maupun daerah di wilayah Jabodetabek mau membantu dengan memberikan stimulus berupa keringanan biaya sewa tempat. Sehingga kelangsungan bisnis warteg bisa tetap bertahan.
Baca Juga: Best 5 Oto: Kia Corporation Ganti Tagline, Filipina Tetapkan SIM Baru
Menurut Mukroni, saat ini tercatat ada sekira 50.000 pelaku usaha warteg di Jabodetabek. Dia berharap selain keringanan biaya sewa tempat, akses perbankan untuk bantuan modal agar dibuka kembali bagi pelaku usaha warteg.
"Pemerintah harus memberikan upaya serius, mungkin ke pelaku UMKM (pengusaha warteg). Kami siap jika ada pertemuan dengan pemerintah pusat maupun daerah terkait hal ini," harapnya.
Berita Terkait
-
Masa Depan Suram? Nissan PHK Ribuan Karyawan di Tengah Krisis
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Pemerintah Akui Bakal Ajak Semua Pihak Rumuskan Kebijakan Rokok Baru
-
Kemasan Rokok Polos Dinilai Tak Efektif Kendalikan Konsumsi, Malah Ancam Pekerja Kreatif
-
Deflasi dan PHK: Jeritan Pedagang Pasar Johar Baru, Tukang Bajaj Pun Ikut Merana
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Pengumuman Administrasi Beasiswa Bontang Ditunda, 760 Pendaftar Gugur Berkas
-
Hadir di Kampanye Akbar Rudy-Seno, Hetifah Beri Imbauan: Pastikan Hadir di TPS
-
Sugianto Panala Putra Jawab Tuduhan Nadalsyah: Semua Itu Kebohongan
-
Bawaslu Barito Utara Nyatakan Tidak Ada Unsur Fitnah dalam Kampanye Sugianto Panala Putra
-
ITB dan OIKN Kembangkan Potensi Kreatif Gen Z di PPU dengan Workshop Konten Digital