Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 03 Februari 2021 | 11:54 WIB
Petugas mengetes kantong nafas milik pegawai PT KAI (Persero) dengan menggunakan GeNose C19 buatan UGM di Stasiun Pasar Senen, Jakarta pada Sabtu (23/1/2021). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

SuaraKaltim.id - Alat tes Covid-19 hasil inovasi Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diberi nama GeNose dalam waktu dekat akan diberlakukan untuk men-screening penumpang yang akan menggunakan transportasi kereta api.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, meskibanyak pihak yang menentang penggunaan GeNose sebagai alat tes Covid-19 untuk sarana transportasi.

Setidaknya hingga saat ini, ada dua stasiun yang menggunakan syarat tes GeNose yaitu Stasiun Pasar Senen dan Tugu.

"Kita akan coba di tempat yang aman setelah Tugu dan Senen akan ke Surabaya, Semarang, Bandung, Solo dan kita akan ke Cirebon. Sehingga lebih challenging karena jumlah penumpang banyak jadi alat ini juga lebih teruji dan sosialisasi merata ke seluruh Jawa," katanya dalam konferensi pers, ditulis Rabu (3/2/2021).

Baca Juga: Ditentang Banyak Pihak, Menhub Tetap Gunakan GeNose Jadi Syarat Perjalanan

Meski begitu, Menhub tetap mengkaji penggunaan GeNose ini ke depannya, untuk melihat apakah penggunaan ini efektif atau tidak.

"Kita harus memastikan mereka yang melakukan perjalanan aman yang terpapar covid. Kami juga meminta review detil agar penggunaan genose efektif dilakukan," jelas dia.

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro menegaskan, GeNose hanya untuk menyaring penumpang yang boleh naik kereta atau tidak.

"Jadi yang saya tekankan GeNose ini tidak mendesain untuk menggantikan, hanya screening. Jadi naik kereta kondisi relatif bebas paparan virus. Sebagai info, alat ini sudah mendapatkan izin edar dari Kemenkes dan uji validitas terhadap PCR 2 ribu sampel akurasinya 90 persen," ucapnya.

Baca Juga: Waspada! GeNose Hanya Dijual Distributor Resmi, Bukan Situs Belanja Online

Load More