SuaraKaltim.id - Siswi SMP di Subang dikabarkan meninggal dunia karena kecanduan game online. Ketua IDI cabang Kabupaten Purwakarta dr Susilo Atmojo, saat diwawancara menjelaskan tentang bahaya kecanduan game online.
Dimulai dari penjelasan kategori kecanduan game online. Menurut Susilo Atmojo, dikatakan candu, jika anak sampai berubah perilaku. Baik dalam aktivitas sehari-hari dan sosial, di mana lebih memilih bermain game online.
Susilo membantah soal radiasi handphone yang disebut-sebut sebagai penyebab terganggunya syaraf, hingga mengakibatkan meninggal dunia.
Bahkan, ia menilai, tidak ada hubungan antara radiasi handphone dengan penyakit syaraf. Menurutnya, dampak utama bagi anak yang kecanduan game online ialah psikologis anak.
"Pada tahun 2018 WHO pernah menyampaikan tentang adiksi terhadap game atau gaming addiction, apa pengaruhnya kepada anak-anak terutama yaitu dari sisi psikologis," kata Susilo, dilansir dari Suarabogor.id, jaringan Suara.com, Jumat (26/02/2021).
Apa saja bahaya kecanduan game online? Menurut Susilo, pertama ialah secara fisik. Jika anak kurang gerak karena kecanduan game online, bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan dari otot maupun tulang anak tersebut.
“Tapi yang lebih besar pengaruhnya itu adalah psikologis. Ya dia akan mengalami disorientasi, bagaimana pembelajaran dia sehingga akan berpengaruh terhadap masa depan anak tersebut," jelasnya.
Seperti diberitakan Suarabogor.id sebelumnya, siswi SMP di Subang, Raden Tri Sakti (12), dikabarkan meninggal dunia karena kecanduan game online, yang mengalalami gangguan syaraf.
Menurut Paman Raden, Endang, awal mula keponakannya mengeluhkan sakit kepala, bahkan tangan dan kakinya sulit digekarkkan, awal tahun lalu.
Baca Juga: Raden Tri Sakti Meninggal Kecanduan Game Online, Tangan Kaki Susah Bergerak
"Jadi begitu kejadian pertamanya lemes, badannya lemes semua," kata Endang usai melihat kembali makam keponakannya Jumat (26/2/2021), dilansir dari Suarabogor.id.
Para keluarga juga menilai penyakit Raden diakibatkan karena kecanduan game online di handphone.
Raden Tri Sakti meninggal Selasa (23/2/2021) pukul 23.00 WIB, di RS Siloam Purwakarta.
Sebelumnya, pada 15 Januari, keluarga sempat membawa Raden ke rumah sakit terdekat. Sebelum akhirnya dibawa ke RS Siloam.
"Begitu di Siloam ternyata kata dokter itu radiasi handphone jadi kena saraf, jadi sampai lumpuh," ujar Endang.
Endang mengaku Raden Tri Sakti dirawat hingga 16 hari di RS, namun kondisinya tak kunjung membaik.
Berita Terkait
-
Raden Tri Sakti Meninggal Kecanduan Game Online, Tangan Kaki Susah Bergerak
-
Kecanduan Game Online Masuk Kategori Gangguan Jiwa, Kenali Gejalanya
-
ABG Kecanduan Game Online Tusuk Ibu Kandung, Polisi Cari Ponsel Tersangka
-
CEK FAKTA: Viral Bocah Gerak Tak Terkontrol karena Kecanduan Game Online?
-
Anak Kecanduan Game Online, KPAI Usul Sekolah Buka Kelas Parenting
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Pemprov Kaltim Nyatakan Komitmen Reforestasi Hutan Berkelanjutan
-
Insentif Rp6 Juta per Hari Bakal Dipangkas Jika Dapur MBG Tak Sesuai Standar
-
Samarinda Bakal Buka Penerbangan Rute IKN-Malaysia di Februari 2026
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru