SuaraKaltim.id - Beberapa waktu lalu Warga Kampung Nelayan Desa Papela Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) digegerkan dengan temuan bayi ikan hiu yang mirip dengan wajah orang.
Ikan yang ditemukan Abdullah Ferroh tersebut kontan menjadi buah bibir warga hingga disorot media dari luar negeri. Namun, banyak warga yang tidak mengerti ihwal keanehan ikan hiu yang dinilai warga setempat memiliki keberkahan tersebut.
Untuk meluruskan hal tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT mengirimkan sampel ikan hiu tersebut kepada peneliti ikan/ Ichthyologist Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Charles PH Simanjuntak.
Setelah dilakukan sejumlah pengamatan dan penelitian, ahli dari IPB tersebut kemudian menjelaskannya kepada Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara mengenai ihwal keunikan bayi ikan hiu tersebut.
“Setelah membaca dan memperhatikan hasil pengumpulan informasi oleh petugas RKW Rote, bahwa spesies janin hiu adalah Carcharinus melanopterus atau blacktip reef shark. Spesies ini termasuk kategori rentan dalam daftar merah IUCN,” ujarnya seperti dilansir Digtara.com-jaringan Suara.com.
Baca Juga: Anak Ikan Hiu Berwajah Mirip Manusia Dikirim ke IPB untuk Diteliti
Bayi hiu yang diawetkan nelayan tersebut masih dalam kondisi janin atau fetus yang berasal dari dalam tubuh sang induk. Sementara, bagian lubang atau bulatan merupakan organ mata, namun posisinya belum berada pada bagian lateral (sisi tubuh) melainkan ventral (depan).
“Informasi ini sekaligus mematahkan dugaan, bahwa kedua lubang adalah hidung. Mata yang tidak bermigrasi saat pembentukan embrio, yaitu berada pada bagian ventral, mengindikasikan adanya cacat bawaan atau congenital abnormalities atau the birth deformity. Penyebabnya ada beberapa faktor baik karena genetik maupun lingkungan,” Ungkap Timbul Batubara.
Karena itu, dia mengingatkan kepada nelayan, bahwa hiu memiliki peran penting di perairan laut. Lantaran, hiu berada di atas rantai makanan atau top predator yang berfungsi mengendalikan jenis-jenis hewan yang dimangsa.
Sementara, penurunan populasi hiu dikhawatirkan akan meningkatkan jenis ikan seperti kakap, tuna, dan kerapu yang walaupun menggiurkan dari sisi ekonomi, namun destruktif bagi ekosistem lautan yakni habisnya spesies-spesies di level bawah piramida makanan.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi konsumsi sirip hiu dan kepada nelayan untuk menghentikan eksploitasi ikan hiu, supaya sumberdaya perairan dapat terus dimanfaatkan secara lestari,” katanya.
Baca Juga: Dua Media Asing Tayangkan Viral Anakan Hiu di NTT Mirip Manusia
Sebelumnya, Abdullah dikagetkan dengan hasil melautnya. Lantaran, hasil buruannya mempunyai wajah mirip manusia. Abdullah tinggal di Kampung Nelayan Desa Papela, awalnya mencari ikan di Perairan Butupulu, sebelah Timur Pos Angkatan Laut (Posal) Papela.
Berita Terkait
-
Dukung Women from Rote Island di Piala Oscar, Presiden Prabowo Mau Nonton Awal Desember
-
Sirip Berdarah di Laut Aru, Mafia Perdagangan Hiu dari Indonesia ke Hong Kong
-
Hiu Sepanjang 3 Meter Muncul di Pantai, Gemparkan Pengunjung Mayoritas Anak-anak
-
Mancing Santai Berujung Menegangkan, Warga Singapura Ini Dapat Tangkapan Tak Terduga
-
Penelitian: Hiu di Perairan Brasil Terdeteksi Mengandung Kokain
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Dari Warung Kecil hingga Jutaan Rupiah, Berikut Kisah Sukses Warung Bu Sum Berkat Bantuan BRI
-
Adaptif di Era IKN, UMKM PPU Diminta Melek Digital
-
Gakkum KLHK Usut Kasus Hit and Run Penambangan Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
-
Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
-
BBM Bermasalah, Pertamina Janji Buka Bengkel Gratis di 10 Daerah Kaltim