- Program MBG ternyata mendukung roda perekonomian lokal.
- Supplier besar maupun kecil lokal bisa memasok dapur SPPG.
- Kolaborasi UMKM dan SPPG menjadikan saling menguntungkan.
SuaraKaltim.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ternyata mendukung ekonomi lokal dengan menjadi bukti nyata membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitar.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Pekanbaru, Helin Fauziah, mencontohkan SPPG di wilayahnya menjadi salah satu yang paling aktif beroperasi.
"Dapur SPPG Sukajadi ini menampung 19 sekolah. Itu tentu dibutuhkan pekerja yang banyak, totalnya ada 47 orang," katanya beberapa waktu lalu.
Helin menyampaikan, tingginya kebutuhan dapur otomatis memberikan ruang yang luas bagi UMKM untuk berkembang. Supplier besar maupun kecil lokal mendapatkan kesempatan memasok barang secara rutin.
"Pelaku UMKM yang bermitra dengan dapur pasti tiap hari memasok barangnya ke sini. Ini baru dari satu SPPG, sedangkan di Pekanbaru sudah terdapat 56 SPPG," ujarnya.
Menurut Helin, roda perekonomian warga dan UMKM tetap berputar melalui Program MBG. Tak hanya itu, dampak ekonomi dari program pemerintah tersebut dirasakan oleh pelaku usaha kecil.
Salah satu yang merasakan adalah Wahyu Agus Rianda, yang merupakan pemilik Toko Harian di Jalan Delima. Ia mengaku omzet tokonya meningkat pesat karena permintaan bahan pokok untuk kebutuhan SPPG naik signifikan.
"Alhamdulillah, sejak berlakunya program MBG ini di Pekanbaru, permintaan minyak goreng dan susu fresh milk ukuran mini semakin bertambah," sebutnya.
Wahyu menceritakan jika penjualan minyak goreng di tokonya meningkat tajam dalam sepekan. Sebelumnya stok berjalan lambat, namun kini habis terjual dalam jumlah besar.
"Dalam seminggu 17 karton minyak goreng isi dua liter habis terjual," katanya.
Wahyu juga menyampaikan bahwa setiap pekan tokonya bisa menjual hingga ratusan karton untuk memenuhi permintaan dapur MBG yang tersebar di berbagai titik.
"Untuk susu fresh milk sekitar 400 karton bisa terjual, yang membeli sekarang itu jelas. Kita sekarang tidak takut untuk stok bahan banyak, karena dalam seminggu aja sudah terasa perputaran uangnya," terangnya.
Lebih lanjut, Wahyu menilai program MBG bukan hanya membantu pelajar dalam mendapatkan makanan bergizi, tetapi juga secara langsung membuka peluang ekonomi bagi toko-toko kecil di sekitar wilayah yang memiliki dapur MBG.
Dia berharap kemitraan antara UMKM dengan SPPG dapat terus diperluas, sehingga semakin banyak pelaku usaha kecil yang merasakan manfaat langsung dari program tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Ribuan Paket MBG Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumbar
-
Malam Tahun Baru di Balikpapan Lebih Berwarna dengan Pesta 4 Zone Studio
-
Kepala Daerah Sangat Berperan di Program MBG, Nanik: Jadi Conductor dan Arranger
-
Mitra, Yayasan dan Kepala SPPG Diminta Mengurus SLHS
-
Satpol PP Bongkar Prostitusi Modus 'Kopi Pangku' di Perbatasan Samarinda