SuaraKaltim.id - Vaksin produksi Sinovac yang digunakan dalam program vaksinasi anti Covdi-19 di di Indonesia kini punya pesaing. Yakni vaksin buatan Oxford-AstraZeneca.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan ijin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin AstraZeneca.
Sebagai informasi, Oxford University bekerja sama dengan AstraZeneca menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (ChAdOx 1) untuk menghasilkan vaksin anti Covid-19 tersebut.
“Vaksin AstraZeneca didaftarkan ke Badan POM melalui 2 jalur, yaitu jalur bilateral oleh PT. Astra Zeneca Indonesia dan jalur multilateral melalui mekanisme COVAX Facility yang didaftarkan oleh PT Bio Farma”, urai Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam siaran pers, Selasa (09/03)
Baca Juga: Perbedaan AstraZeneca dan Sinovac yang Perlu Diketahui
Vaksin buatan Oxford-AstraZeneca baru saja tiba di Indonesia, Senin (08/03/2021) sore sebanyak lebih dari 1,1 juta dosis. Vaksin ini tiba sekitar pukul 17.45 WIB di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Tangerang. Vaksin ini dikirim melalui skema kerjasama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) Covax Facility.
Vaksin AstraZeneca sudah disetujui di beberapa negara, antara lain Inggris, Uni Eropa dan Kanada dan juga Saudi Arabia, Mesir, Malaysia, Uni Emirate Arab, Bahrain dan Maroko. Vaksin Astra Zeneca adalah vaksin kedua yang disetujui masuk dalam daftar WHO-Emergency Use Listing (EUL) setelah vaksin produksi Pfizer BioNtech.
“Badan POM telah melakukan proses evaluasi untuk keamanan, khasiat, dan mutu dari vaksin Astra Zeneca tersebut. Proses evaluasi dilakukan bersama-sama dengan Tim Ahli yang tergabung dalam Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), dan Klinisi terkait lainnya,” kata Penny.
“Sebagaimana vaksin COVID-19 yang sebelumnya telah memperoleh EUA, sebelum produk siap untuk digunakan, Badan POM melakukan proses pelulusan produk (lot release) dan setelah diberikan pelulusan produk, maka vaksin tersebut siap untuk digunakan dalam program vaksinasi.”
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca: Cara Kerja, Keunggulan, dan Efek Samping
Berita Terkait
-
Perbedaan AstraZeneca dan Sinovac yang Perlu Diketahui
-
Vaksin AstraZeneca: Cara Kerja, Keunggulan, dan Efek Samping
-
BPOM Setujui Vaksin AstraZeneca, Seberapa Besar Tingkat Efikasinya?
-
Vaksin AstraZeneca Diklaim Ampuh 100 Persen Cegah Kematian Akibat COVID-19
-
Melalui COVAX, Indonesia Akan Terima 11,7 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 3 Rekomendasi HP Xiaomi RAM 12 GB: Harga Rp3 Jutaan dengan Memori 512 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Matic Murah untuk Wanita, Tahun Muda Harga Mulai dari Rp 65 Jutaan
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
Pilihan
-
Persija Jakarta Resmi Kenalkan 5 Asisten Pelatih Mauricio Souza
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Targetkan Pendapatan Rp 65 Miliar di 2025
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Kantongi Laba Bersih Rp 1,2 Miliar
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Baterai Jumbo, Terbaik Juni 2025
-
Ini Alasan QJMotor Indonesia Baru Umumkan Harga Off The Road 4 Motor Barunya
Terkini
-
Mau Dapat Skin Weapon, Hingga Bundle Karakter? Klaim 21 Kode Redeem FF Hari Ini
-
Segera Klaim 7 Saldo DANA Gratis Hari Ini, Dijamin Cuan Jelang Akhir Pekan
-
10 Link DANA Kaget Terbaru, Waspada Penipuan Berkedok Saldo Gratis!
-
Rekomendasi Mobil Bekas Daihatsu Ayla di Bawah 70 Juta: Hemat, Irit, Cocok untuk Anak Muda
-
7 Makanan untuk Lancarkan Buang Air Besar, Sembelit Minggir Jauh-jauh!