SuaraKaltim.id - Kasus kematian lansia usai sehari setelah divaksin Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) membuat Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty memberikan imbauan khusus.
Dia meminta agar semua warga tidak melakukan aktivitas berat setelah mendapatkan vaksin untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia tersebut.
“Kepada lansia maupun seluruh masyarakat kelompok umur 18-59 tahun, setelah vaksinasi pertama yang harus dilakukan yakni mengikuti observasi 30 menit (ditempat),” ujarnya dalam konferensi pers seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Sabtu (13/3/2021).
Anjuran tersebut disampaikan, lantaran jika masih melakukan aktivitas berat bakal berisiko terhadap penerima vaksin.
Baca Juga: Rentar Berisiko Kematian saat Terpapar, Lansia Masuk Prioritas Vaksinasi
“Bekerja berat tidak dianjurkan, baik lansia maupun kita semua yang sudah divaksin,” ujarnya.
Mencontohkan kasus yang terjadi di Kabupaten Banyumas, Andi mengungkapkan, kemungkinan lansia yang meninggal sehari setelah divaksin karena memiliki komorbit atau penyakit penyerta.
“Atau penyakit-penyakit sebelumnya. Karena itu tetap minum obat rutinnya, tetap control rutinnya,” ujarnya
Sebelumnya diberitkan, lansia di Kabupaten Banyumas meninggal dunia sehari setelah menerima Vaksin Covid-19. Lansia berusia 78 tahun tersebut menerima Vaksin Sinovac kali pertama pada 8 Maret 2021.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, kemungkinan setelah divaksin melakukan aktifitas yang justru melebihi batas normal. Sehingga kemudian terjadi pendarahan dan sempat stroke dan meninggal dunia.
Baca Juga: Warga Diimbau Jangan Dulu Berkunjung ke Mempawah dan Landak
“Kemungkinan karena overconfidence, setelah divaksin melakukan aktivitas melebihi batas normal. Ada pendarahan juga kemungkinan stroke,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banyumas Sadiyanto mengemukakan, ketika divaksin dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat, Warga Kecamatan Wangon itu meninggal dunia sehari setelah divaskin.
“Hari Senin divaksin, di-screening sehat dan memenuhi syarat. Setelah divaksin diobservasi juga sehat, beraktivitas seperti biasa. Info dari keluarga, beraktivitas berat membawa pasir, batu, kemudian lemas dan tidak sadarakan diri. Dibawa ke puskesmas, meninggal,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN