SuaraKaltim.id - Handuk merupakan salah satu barang yang paling banyak mengandung bakteri. Bukan seperti yang mungkin pikirkan, bahwa barang-barang yang ada di kamar mandi atau dudukan toilet adalah tempat yang paling banyak kuman dan bakteri.
Sehingga, jika Anda sering menggunakannya untuk membasuh atau mengeringkan wajah, kebiasaan ini akan berdampak buruk pada kulit.
Dilansir dari Bright Side, sedikitnya ada lima efek buruk dari membasuh atau mengeringkan wajah menggunakan handuk.
1. Memicu jerawat
Baca Juga: Jangan Mengeringkan Wajah Pakai Handuk, 5 Dampaknya Ini Bikin Menyesal
Kebiasaan mengeringkan wajah dengan handuk bisa merusak kulit lebih dari yang dibayangkan. Karena, handuk adalah area yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Apalagi Anda menyimpan handuk lembap di kamar mandi.
Saat Anda menggunakannya untuk mengeringkan wajah, bakteri yang menempel pada handuk akan berpindah langsung ke kulit wajah sehingga bisa memicu jerawat.
Terlebih, Anda menggunakan handuk yang sama untuk mengeringkan badan dan jarang mengganti atau mencucinya.
2. Mempercepat penuaan
Pakai handuk berbahan Terry yang terlalu kasar untuk mengeringkan wajah bisa melukai kulit, seperti kulit rentan terhadap infeksi dan kerutan.
Baca Juga: 14 Warga Positif Corona di Hotel Mewah, Diduga Tertular Lewat Handuk
Jika Anda sering mencuci handuk, maka semakin rapuh dan buruk pula kualitas kainnya. Akibatnya gesekan dari kain ketika mengeringkan wajah bisa mengelupas kulit jika terlalu kasar.
3. Menurunkan kemanjuran krim wajah
Meskipun kebiasaan mengeringkan wajah setelah cuci muka adalah hal wajar. Tapi kenyataannya, cara ini membuat kulit tidak mendapatkan hasil maksimal dari skincare atau produk kecantikan yang dipakai.
Pelembap akan lebih meresap ke dalam kulit sebelum semua air menguap dari permukaan. Jadi, pelembap tidak akan membantu mengunci kelembapan yang dibutuhkan oleh kulit jika Anda mengeringkan wajah pakai handuk.
4. Mengiritasi kulit
Jika Anda memiliki kulit sensitif, mengeringkan wajah pakai handuk bukanlah pilihan terbaik. Karena, sebagian besar kain handuk terlalu kasar untuk kulit dan bisa menyebabkan kulit kemerahan serta iritasi.
5. Kulit berminyak
Kebiasaan mengeringkan kulit pakai handuk juga bisa membuat wajah lebih berminyak. Karena, handuk yang kasar bisa menghilangkan minyak alami yang dibutuhkan kulit agar tetap sehat.
Kelenjar sebaceous di bawah permukaan kulit harus memproduksi lebih banyak minyak untuk mengimbangi kekeringan, yang akan menyebabkan kulit menjadi terlalu berminyak.
Sumber:Suara.com
Berita Terkait
-
Hindari Mengeringkan Wajah dengan Handuk, Ini Bahayanya!
-
Efek Buruk Sering Menggunakan Handuk Bagi Wajah
-
Jangan Mengeringkan Wajah Pakai Handuk, 5 Dampaknya Ini Bikin Menyesal
-
14 Warga Positif Corona di Hotel Mewah, Diduga Tertular Lewat Handuk
-
Harus Sering Dicuci, Handuk Mengandung Berbagai Bakteri Penyebab Penyakit!
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
Terkini
-
Klaim Saldo DANA Kaget hingga Rp549 Ribu, Ini Cara, Tips, dan Manfaatnya!
-
Cerdas Finansial! Ini Daftar Pinjol Legal dan Terpercaya Juni 2025
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Promo Indomaret Juni 2025 Terbaru: Diskon Gede untuk Sosis dan Yogurt Favorit!
-
Bedah Tuntas Honda HR-V Hybrid: Apa Saja yang Baru?