SuaraKaltim.id - Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) memberi pandangan terhadap rencana reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Menurut Ketua Bidang Infrastruktur, Pembangunan Perdesaan, Perbatasan, dan Maritim DPP PA GMNI Bambang Barata Aji, banyak kinerja menteri di bawah standar.
"Reshuffle menurut kami, perlu karena kinerja menteri-menteri itu bisa dirasakan sendiri, banyak yang di bawah standar," kata Bambang Barata Aji saat memberi keterangan pers di Desa Beji, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu petang, dilansir dari Antara.
Bambang Barata Aji menyorot Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan. Dia menanyakan kepekaan menteri tersebut terhadap suasana panen raya dengan hasil panen padi yang tergolong bagus namun memunculkan wacana impor beras.
Kemudian soal impor jahet, menurutnya komoditas jahe melimpah.
"Artinya, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, itu bagaimana sense of crisis-nya, bagaimana rasa kebangsaannya. Jadi, bukan semata-mata ingin mengganti orang," katanya.
Bangsa Indonesia saat sekarang, kata dia, dalam situasi extraordinary akibat pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia.
"Ini 'kan harus berpikir luar biasa, harus bertindak luar biasa, dan pemimpin harus punya karakter yang luar biasa, bukan standar saja. Okelah kemarin kecelakaan sejarah," katanya.
Bahkan ia menginginkan Presiden Joko Widodo, bahwa sudah saatnya tidak sekadar mempertimbangkan kompromi politik.
"Titipan partai kalau enggak menunjukkan performa baik, ganti. Okelah, ngomong dahulu 'ada orang yang memang profesional dari partaimu', kalau enggak yang betul-betul profesional," ungkapnya.
Baca Juga: Sinyal Reshuffle Menguat, Ini Deretan Nama Menteri yang Patut Diganti
Bagi Bambang, profesional dalam hal ini berarti mengabdi kepada kepentingan publik, atau bukan sekadar kecakapan teknis saja, melainkan sejalan dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo.
"Menurut saya, Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo, red.) sudah harus mulai berani untuk mengurangi kompromi politiknya terhadap partai-partai karena nyatanya partai-partai kontribusinya juga sangat kecil. Saya tidak melihat ketika pandemi ini, gugus tugas atau tim yang dibuat partai itu ada di depan untuk bersama dengan masyarakat," katanya.
Menurut dia, banyak alumnus GMNI yang memiliki kapasitas dan kapabilitas sehingga layak menjadi menteri sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Akan tetapi, dia enggan menyebutkan sosok-sosok alumnus GMNI yang dinilai layak menjadi menteri tersebut.
"Hingga saat ini, representasi GMNI tidak ada di kementerian," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Sinyal Reshuffle Menguat, Ini Deretan Nama Menteri yang Patut Diganti
-
Profil Abdullah Hehamahua, Sebut Datangi Jokowi Bak Musa Datangi Firaun
-
Ali Ngabalin: Presiden Akan Lantik Menteri Baru Dikbud Ristek dan Investasi
-
Jokowi Larang Para Menteri Bukber dan Gelar Open House saat Lebaran
-
Usul Mendikbud Dicopot, Ferdinand: Nadiem Seperti Makhluk Hidup di Langit
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Tragedi Helikopter Kalsel: 5 Jasad Teridentifikasi, 3 Hangus Tak Dikenali
-
Daftar Korban Helikopter Jatuh di Gunung Belumutan Tanah Bumbu
-
IKN Butuh Dukungan, Kemenkumham Tegaskan MBG di Penajam Jangan Asal Jalan
-
SMAN 16 Samarinda dan BPVP Jadi Titik Awal Sekolah Rakyat Kaltim
-
Sudah 70 Persen Dikerjakan, Proyek Turap Kanaan Bontang Tersendat Gegara Sengketa