SuaraKaltim.id - Meski tempat pembuangan akhir (TPA) di Kota Samarinda ada dua. Yakni TPA Bukit pinang sebagai yang utama dan TPA Sambutan yang terakhir dibangun. Di TPA utama, ada 400 hingga 600 ton sampah yang masuk setiap hari.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Nurrahmani.
Dari dua TPA tersebut, baru TPA Bukit Pinang yang dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Pemindahan TPA, dinilai sangat mendesak untuk dilakukan.
“Karena TPA Bukit Pinang sudah kelebihan muatan, Overload. Semua sudah menyadari hal tersebut,” kata Yama, sapaan karib kepala DLH Samarinda, belum lama ini, dilansir dari Kaltimtoday.co, media jaringan Suara.com.
“Kalau dibiarkan terus menerus, benar-benar tidak akan sanggup. Sekarang saja sudah sangat terdesak kondisinya,” lanjutnya.
Dia berharap, berbagai urusan yang dihadapinya saat ini bisa terselesaikan tahun ini.
Sehingga 2021 ini, pihaknya sudah bisa memindahkan status TPA utama dari Bukit Pinang ke TPA Sambutan.
Wacana pemindahan TPA tersebut, sebelumnya juga telah katakan oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Bahkan Andi Harun telah berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar untuk melancarkan proses pemindahan TPA di Bukit Pinang.
Baca Juga: Tiga Lokasi di Samarinda Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah 3R
Berita Terkait
-
Proyek Pengelolaan Sampah Energi Listrik di Semarang
-
Tiga Lokasi di Samarinda Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah 3R
-
Kenalan di Aplikasi Chatting Online, Jalan Bareng Berujung Pemerkosaan
-
Aktivis Desak Pemkot Malang Terbitkan Perda Larangan Plastik Sekali Pakai
-
Gerak Cepat Bobby Nasution, Sungai Bedera Kini Bersih dari Sampah
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Tragedi Helikopter Kalsel: 5 Jasad Teridentifikasi, 3 Hangus Tak Dikenali
-
Daftar Korban Helikopter Jatuh di Gunung Belumutan Tanah Bumbu
-
IKN Butuh Dukungan, Kemenkumham Tegaskan MBG di Penajam Jangan Asal Jalan
-
SMAN 16 Samarinda dan BPVP Jadi Titik Awal Sekolah Rakyat Kaltim
-
Sudah 70 Persen Dikerjakan, Proyek Turap Kanaan Bontang Tersendat Gegara Sengketa