Sapri Maulana
Selasa, 27 April 2021 | 03:10 WIB
Foto bawah laut yang menunjukkan lambung kapal selam KRI Nanggala 402. (TNI AL via CNA)

KRI Nanggala dijadwalkan untuk muncul ke permukaan. Namun kapal selam itu tidak kunjung juga muncul ke permukaan, sehingga kondisi semakin mengkhawatirkan dan mencekam

Pukul 06.46 WITA:

Tak kunjung muncul dan ditemukan, otoritas geladi latihan pun memberlakukan isyarat KRI Nanggala 402 hilang. Semua kapal perang yang ikut dalam latihan itu pun diperintahkan untuk mencari Nanggala

Kamis, 22 April 2021

Tim pencarian Nanggala mulai menemukan beberapa faktor yang menjadi kemungkinan hilangnya KRI Nanggala 402.

Tumpahan minyak ditemukan di sembilan titik lokasi di perairan Bali yang berjarak 40 KM dari Celukan Bawang, desa pesisir di Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Tim juga mendeteksi adanya kemagnetan tinggi di suatu titik pada kedalaman 50-100 meter dalam posisi melayang

Jumat, 23 April 2021

TNI mengerahkan kapal-kapal yang memiliki teknologi sonar untuk mencari KRI Nanggala 402. Kapal-kapal tersebut dibutuhkan untuk bisa mendeteksi dimana yang diduga Nanggala dalam posisi diam

Baca Juga: Imam Masjid Meninggal Saat Mendoakan KRI Nanggala di Atas Mimbar

Sabtu, 24 April 2021

Pukul 03.00 WITA

KRI Nanggala 402 memiliki ketersediaan kapasitas oksigen selama 72 jam. Dimana momen ini merupakan batas akhir life support dari Nanggala

Pukul 16.00 WITA

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan KRI Nanggala 402 tenggelam dan 53 ABK dinyatakan gugur. Beberapa serpihan yang ditemukan menjadi bukti autentik fase sebelum Nanggala tenggelam.

Load More